Hutan kini jauh berubah begitu lebat ditumbuhi ilalang, Sunan Kalijaga beserta muridnya kesulitan mencari Raden Cokro Joyo, akhirnya membakar hutan tersebut.
Ilalang pun terbakar, hingga tampak di tengah hutan duduk bersila Raden Cokro Joyo dengan memegang tongkat Sunan Kalijaga.
Tubuh Raden Cokro Joyo pun hitam hangus terbakar, namun ia tidak mati, ia hidup dengan kulit yang hitam akibat terbakar.
Dengan mengumandangkan adzan Sunan Kalijaga membangunkan Raden Cokro Joyo yang masih bertapa, mendengar suara Adzan di telinganya Raden Cokro Joyo terbangun dan melihat Sunan Kalijaga didepannya.
Sejak saat itulah ia diberi gelar Sunan Geseng karena Raden Cokro Joyo berhasil melewati ujian dari Sunan Kalijogo, hingga ia memiliki karomah tidak mempan dibakar.
Sunan Geseng pun ikut mendakwahkan ajaran agama Islam hingga ia wafat, dan makamnya terletak di Dusun Jolosutro, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Letaknya kira-kira 2 km di sebelah kanan Jalan Yogyakarta-Wonosari Km. 14 (kalau datang dari Yogyakarta). Wallahu a'lam bishawab.***