CARA CERDAS Sunan Ampel dalam Berdakwah, Sunan Gunung Jati dengan Seni dan Budaya

- 5 Juni 2022, 06:45 WIB
Sunan Ampel
Sunan Ampel /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Dua gaya dakwah yang berbeda antara Sunan Ampel dengan Sunan Gunung Jati.

Pendekatan Seni dan Budaya dilakukan Sunan Gunung Jati dalam melakukan dakwahnya kepada masyarakat.

Namun berbeda dengan cara dakwah Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel lebih memilih pendekatan Intelektual dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata Lukisan Prabu Siliwangi, Mata Tajamnya Bergerak Mengikuti Orang yang Melihatnya

Berikut perjalan Sunan Ampel dalam berdakwah di Tanah Jawa.

Dari berbagai sumber sejarah yang ada menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 masehi bersama dengan adiknya yang bernama Ali Murtadlo.

Dalam perjalanannya ke nusantara sebelum sampai ke jawa Sunan Ampel singgah di Palembang dan menetap di sana selama 3 tahun.

Baca Juga: ASAL USUL Sunan Ampel, Metode Dakwahnya Berbeda dengan Sunan Gunung Jati dan Walisongo Lainnya

Selama tiga tahun menetap disana Sunan Ampel sekaligus melakukan dakwah untuk menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

Dalam dakwahnya tersebut Sunan Ampel berhasil mengislamkan seorang Adipati Palembang yang bernama Arya Damar.

Setelah 3 tahun di Palembang Sunan Ampel melanjutkan perjalanannya hingga berlabuh di Tuban atau ada yang mengatakan berlabuh di Gresik Kediri.

Baca Juga: Inilah 7 Weton Titisan Prabu Siliwangi Menurut Primbon Jawa: Bijaksana Mengayomi dan Tertarik Hal Ghaib

Setelah mendarat di Pulau Jawa Sunan Ampel kemudian melanjutkan perjalanannya ke Trowulan.

Trowulan merupakan pusat Kerajaan Majapahit, disana Sunan Ampel menemui bibinya yang telah menjadi istri Raja Majapahit.

Pada waktu itu Kerajaan Majapahit yang sudah ditinggal oleh Mahapatih Gajah Mada dan Prabu Hayam Wuruk telah mengalami kemunduran yang sangat drastis.

Adipati yang tidak loyal kepada keturunan Prabu Hayam Wuruk yaitu Prabu Brawijaya V , pajak dan upeti tidak pernah sampai ke Majapahit namun lebih sering dinikmati oleh Adipati itu sendiri.

Baca Juga: Setelah Eril Dinyatakan Meninggal Dunia, Begini Ungkapan Mengharukan dari Nabila sang Kekasih

Terlebih lagi adanya kebiasaan buruk para bangsawan dan para pangeran yang suka bermain judi dan mabuk-mabukan.

Raja Majapahit sangat sadar betul jika kebiasaan ini masih terus berlanjut maka kerajaan akan menjadi parah.

Melihat hal tersebut Bibi dari Sunan Ampel yang merupakan istri dari Raja Majapahit merasa khawatir dengan kondisi suaminya.

Istri Raja Majapahit pun memberikan masukan kepada suaminya, agar memanggil Sunan Ampel untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga: YouTuber Buktikan Sendiri Hal Mistis di Baduy, Suku Pewaris Ilmu Prabu Siliwangi

Sunan Ampel pun dipanggil oleh Raja Majapahit dan diperintahkan untuk mengatasi masalah kemerosotan budi pekerti yang sudah terjadi.

Prabu Brawijaya memintanya untuk mendidik rakyat jelata dan para bangsawan agar memiliki budi pekerti yang mulia.

Dan pada saat itu pula Sunan Ampel dengan yakin menyanggupi permintaan dari Raja Majapahit tersebut.

Metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Ampel memang berbeda dengan wali yang lainnya.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Tinggalkan Pusaka Keramat: Siapa yang Melakukan ini Niscaya Akan Jaya

Metode dakwah dengan masyarakat kelas menengah ke bawah beliau lakukan dengan pembaharuan dan pendekatan.

Sedangkan ketika menghadapi orang-orang yang cantik cendekia bila menggunakan pendekatan intelektual dan penalaran logis.

Beberapa Wali lainnya rata-rata gunakan metode dakwah dengan cara pendekatan seni budaya sebagai media dakwahnya.

Sunan Ampel lebih memilih menggunakan pendekatan intelektual dan pemahaman wacana intelektual dan diskusi cerdas serta kritis yang dapat diterima oleh akal.

Baca Juga: Formula E Jakarta 2022 Sukses, Anies Baswedan: Kehormatan Presiden Jokowi Hadir, Ini Semua untuk Ibu Pertiwi

Pada dasarnya dakwah dengan cara pendekatan seni budaya sebagai media dakwah alternatif memang tidak bisa untuk dibantah dan dilupakan,

Karena cara dakwah dengan pendekatan seni adat dan budaya membuat ketertarikan tersendiri bagi masyarakat.

Namun pendekatan kultur budaya dinilai kurang relevan pada kalangan masyarakat menengah ke atas.

Pendekatan intelektual untuk masyarakat kelas atas dinilai sangat relevan dengan menggunakan jalur yang ditempuh oleh Sunan Ampel.

Baca Juga: Catatkan Sejarah, Berikut Proses Mitch Evans Raih Kemenangan di Formula E Jakarta 2022

Hal ini dilakukan oleh Sunan Ampel dengan tetap independen dan konsisten dengan posisinya sebagai seorang ulama.

Itulah sosok Sunan Ampel yang menggunakan cara intelektual dalam berdakwah menyebarkan agama Islam. Semoga bermanfaat.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube ASKAMZA Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x