Kisah Pengembaraan Sunan Gunung Jati dan Ibunya Nyimas Rara Santang, dari Mesir ke Cirebon (1)

- 20 Maret 2022, 21:15 WIB
Ilustrasi kisah pengembaraan Sunan Gunung Jati dan sang ibu, Nyimas Rara Santang dari Mesir ke Cirebon menyebarkan ajaran Islam
Ilustrasi kisah pengembaraan Sunan Gunung Jati dan sang ibu, Nyimas Rara Santang dari Mesir ke Cirebon menyebarkan ajaran Islam /

Setelah sampai di Cirebon, Syarifah Muda’im dan Syarif Hidayatullah meneruskan Syekh Datuk Kahfi membuka Pesantren Gunung Jati. Kemudian Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati kemudian menikah dengan Nyimas Pakungwati, putri Walang Sngsang. Tahun 1479 karena usianya sudah lanjut, Pangeran Cakrabuana atau Walang Sungsang menyerahkan kekuasaan Negeri Caruban kepada Sunan Gunung Jati dengan gelar Susuhunan Jati, artinya orang yang dijunjung tinggi.

Pada tahun pertama pemerintahannya, Syarif Hidayatullah berkunjung ke Pajajaran untuk mengunjungi kakeknya yaitu Prabu Siliwangi.

Sang Prabu diajak masuk Islam kembali tapi tidak mau. Meski Prabu Siliwangi tidak mau masuk Islam, dia tidak menghalangi cucunya menyiarkan agama Islam di wilayah Pajajaran.

Namun dengan Kesultanan tersebut Cirebon tidak lagi mengirim upeti kepada Pajajaran yang biasanya disalurkan lewat Kadipaten Galuh, dianggap sebagai pembangkangan oleh Raja Pajajaran.

Baca Juga: Kisah Kiai Hamid Pasuruan Sadarkan Pecandu Judi Togel

Raja Pajajaran tidak peduli siapa yang berdiri di balik Kesultanan Cirebon, maka dikirimkan pasukan prajurit pilihan yang dipimpin oleh Ki Jagabaya.

Tugas mereka adalah menangkap Sunan Gunung Jati yang dianggap lancang mengangkat diri sebagai raja tandingan Pajajaran.

Tapi usaha ini tidak berhasil, Ki Jagabaya dan anak buahnya malah tidak kembali ke Pajajaran. Mereka masuk Islam dan menjadi pengikut Syarif Hidayayullah. *

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah