KEBERHASILAN Sunan Gunung Jati Bertemu Nabi Khidir dan Menjadi Pemimpin Sukses di Kesultanan Cirebon

- 16 Februari 2022, 21:18 WIB
Ilustrasi. Dalam perjalanan menuju kejayaan Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati dikisahkan pernah bertemu Nabi Khidir.
Ilustrasi. Dalam perjalanan menuju kejayaan Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati dikisahkan pernah bertemu Nabi Khidir. /Tangkapan layar kanal YouTube Viyhar
  1. Wilayah bawahan kerajaan Cirebon hingga 1530 sudah  meliputi separuh dari Provinsi Jawa Barat sekarang termasuk Provinsi Banten dengan jumlah penduduk saat itu kurang lebih 600.000 orang yang sebagian besar beragama non-Islam.

Pelabuhan-pelabuhan penting di pantai utara Jawa Barat  seluruhnya sudah dapat dikuasai oleh kerajaan Cirebon.

  1. Masjid jami’ di ibukota, masjid-masjid di berbagai wilayah  bawahannya, (pancaniti), serta langgar-langgar di pelabuhan telah selesai dibangun.

Salah satu Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid Merah Depok dan beberapa lainnya.

  1. Keraton Pakungwati –kediaman resmi Sunan Gunung Jati sudah disesuaikan dengan fungsi dan posisinya sebagai bangunan utama pusat pemerintahan kerajaan yang berdasarkan Islam.
  2. Tembok keliling keraton berikut beberapa pintu gerbang, pangkalan perahu kerajaan, pos-pos penjagaan keamanan, istal kuda kerajaan, dan pedati-pedati untuk mengangkut barang, serta sitinggil, bangunan untuk pengadilan dan alun-alun telah selesai dibangun dan diperindah.
  3. Tembok keliling ibukota meliputi areal seluas kurang lebih 50  hektar dengan beberapa pintu gerbang dan pos jagabaya telah selesai dibangun dan dikerjakan selama kurang lebih tiga tahun.
  4. Jalan besar utama menuju pelabuhan Muarajati dan jalan-jalan di ibukota serta jalan-jalan yang menghubungkan ibukota dengan wilayah-wilayah bawahannya telah selesai dibangun.
  5. Pasukan jagabaya jumlahnya sudah cukup banyak, organisasinya sudah ditata dengan komandan tertinnginya dipegang oleh tumenggung yang disebut Tumenggung Jagabaya.
  6. Dalam urusan penyelenggaraan pemerintahan, baik di pusat maupun kerajaan maupun di wilayah bawahan telah diatur dalam tata aturan pemerintahan yang cukup rapi. Sunan Gunung Jati telah melakukan penyeragaman gelar-gelar jabatan.

Baca Juga: Model Novi Amelia Ditemukan Bunuh Diri di Apartemen Kalibata City

Selain penataan pemerintahan, untuk memperluas wilayah kekuasaan dan menyebarkan ajaran agama Islam, pada tahun 1552 wilayah Banten ditingkatkan dari keadipatian atau Kadipaten Banten menjadi Kesultanan Banten yang mandiri. *

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah