PORTAL MAJALENGKA - Disaat pada umumnya para orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berhemat, Gus Baha atau KH. Ahmad Bahaudin Nursalim malah mengajarkan putra-putranya untuk suka jajan.
Gus Baha memilih untuk mengajari putra-putranya untuk suka dan selalu jajan, hal ini diungkapkannya pada saat mengisi pengajian.
Video pengajian Gus Baha ini diunggah di Instagram oleh akun Instagram @galerigusbaha.
Baca Juga: MONEY POLITIC dalam Pemilu Hukumnya Wajib, Berikut Penjelasannya Menurut Gus Baha
Gus Baha memaparkan satu logika yang cerdas yaitu ketika orang mempunyai uang satu juta di rumah, tentunya uang lima ribu rupiah tidak akan berarti untuk orang tersebut.
Namun, ketika uang lima ribu itu dikasihkan kepada anak untuk jajan disekolah, uang lima ribu rupiah ini akan sangat berarti untuk pedagang.
Kebiasaan Gus Baha yang selalu memberikan uang jajan yang dirasakan berlebihan, mendapatkan satu protes keras dari sang istri.
Baca Juga: Malam Pergantian Tahun Baru 2024, Monas Dibanjiri 500 Ribu Lebih Pengunjung
Jajanan yang biasa dibeli oleh putranya Gus Baha yaitu Hasan, sering kali jajanan tersebut tidak habis dimakan oleh Hasan.
Hal ini yang membuat istri Gus Baha menegur dirinya, karena merasa sayang kalo jajanan itu tidak habis dimakan oleh anaknya, bahkan lebih banyak yang tidak dimakan.
Namun Gus Baha dengan tenang memberikan jawaban kepada istrinya. Bahwa kita itu perlu jajan setiap ada yang dagang, hal ini dimaksudkan agar yang jualan akan merasa senang karena jajanannya laku.
Dan mungkin, itu rejeki yang ditunggu-tunggu oleh si pedagang tersebut. Bisa jadi uang tersebut digunakan untuk membiayai anak-anaknya untuk biaya sekolah ataupun biaya kuliah atau pun kebutuhan lainnya.
Jadi uang yang ada pada kita yang kita belikan jajan oleh anak kita, ini juga mendatangkan pahala buat kita, karena bisa jadi uang lima ribu yang dijajankan oleh anak kita itulah uang yang sangat ditunggu oleh si pedagang.
Adapun mengenai komplain istrinya, yang seharusnya Hasan menghabiskan setiap jajanannya dengan mengatakan mubadzir ketika jajanannya tidak dihabiskan.
Menanggapi pemikiran istrinya itu, Gus Baha menjawab dengan simpel, kalo jajanan tidak habis ya tinggal buang saja ketempat sampah atau kebelakang.
Dan ini akan menjadi pahala kembali buat kita, karena kita sudah memberikan makanan pada kucing, Ayam atau binatang lainnya.
Dengan suka jajan secara tidak langsung kita sudah memberikan kebahagian kepada pedagang karena dagangannya laku.
Dan hal ini menurut Gus Baha dapat menghindarkan pedagang dari perbuatan meminta-meminta ataupun perbuatan negatif lainnya.***