PORTAL MAJALENGKA - Warga Madura dibuat geger dengan kelakuan salah satu cicit Mbah Kholil Bangkalan.
Pasalnya salah satu cicit Mbah Kholil Bangkalan Madura ini berani membakar salah satu Pondok Pesantren yang ada di Madura.
Api yang membakar pondokan yang dilakukan cicit Mbah Kholil Bangkalan Madura ini menyala bahkan hingga setinggi pohon kelapa.
Berikut kisah lengkap pembakaran pondok pesantren yang dilakukan cicit Mbah Kholil Bangkalan Madura, yang terjadi pada tahun 1979 dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Nasihat Kakek.
Ra Lilur merupakan salah satu Cicit Mbah Kholil Bangkalan Madura, dialah orang yang melakukan pembakaran terhadap salah satu pondok pesantren di Madura.
Ra Lilur adalah salah satu cicit Mbah Kholil Bangkalan Madura, memiliki kelakuan aneh namun diyakini merupakan salah satu wali majdub yang memiliki kebiasaan di luar manusia normal.
Ra Lilur memiliki prilaku yang berbeda dengan orang lain pada umumnya, bahkan banyak yang mengakui perilaku Ra Lilur yang mirip perilaku Nabi Khidir dari kebiasaannya yang aneh ini.
Akibatnya, masyarakat banyak yang kebingungan dan tidak habis pikir dengan perilaku Ra Lilur yang merupakan cicit Mbah Kholil Bangkalan Madura.
Baca Juga: Air Laut Mendadak Jadi Susu Saat Disentuh Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Keramat Para Wali Allah
Ra Lilur pernah membuat gempar warga Madura dan menjadi berita Nasional, saat dirinya membakar salah satu pondok pesantren di Madura.
Pondok Pesantren yang dibakar Ra Lilur ternyata pondok pesantren yang diasuh oleh KH Abdullah Schal atau Mbah Schal.
Hal ini pernah menjadi pemberitaan di beberapa surat kabar waktu itu, Ra Lilur pernah tiba-tiba membakar pondok pesantren (PP) Mbah Kholil Demangan Barat Bangkalan Madura.
Karuan saja masyarakat geger, karena dalam pandangan masyarakat umum hanya orang gila yang membakar pondok pesantren.
Apalagi masyarakat Bangkalan sangat fanatik terhadap dunia pesantren.
Baca Juga: Kisah Mbah Kholil Bangkalan dan Pengemis Gembel
Kala itu memang belum diketahui Siapa orang yang berani membakar pesantren milik Kyai Abdullah yang terkenal sangat kharismatik di Bangkalan itu
Aparat keamanan pun kewalahan. Mereka langsung mencari siapa sebenarnya pelaku pembakaran. Namun, belum sempat tahu siapa pelakunya, KH. Amin Imron (alm) langsung mencegatnya.
“Sudah biar saja Pak. Yang bakar Pondok itu keponakan saya sendiri kok,” kata Kyai amin
Mendengar itu polisi langsung balik kanan. Begitu juga dengan Kyai Abdullah Schal selaku pengasuh pondok pesantren tersebut, Ia malah tenang-tenang saja.
Kyai yang sangat dihormati masyarakat Madura itu bahkan hanya senyum-senyum saja. Peristiwa pembakaran pesantren pada 1979 itu memang menyimpan isyarat penuh misteri.
Baca Juga: Ketika Seorang Arab Badui Mengencingi Masjid Nabawi, Begini Reaksi Rasulullah
Kala itu muncul ramalan bahwa suatu hari nanti akan berdiri bangunan pesantren setinggi ujung bara api, bekas pembakaran. tinggi api ketika Pesantren itu dibakar setinggi pohon kelapa.
Ternyata benar. Kini berdiri bangunan berlantai 7 mirip hotel. Pesantren itu untuk menampung para santri yang terus membludak dari tahun ke tahun
Padahal, pada tahun 1970, jumlah santri hanya berkisar 20 sampai 30 orang. “itupun hanya santri putra,” tutur Kyai Buchori yang merupakan salah satu kiai Madura.
Kini pesantren itu telah memiliki ratusan santri, yang terdiri dari Santri putra dan putri. Mungkin itu yang dinamakan karomah para wali yang sangat istimewa, yang tidak akan masuk dalam nalar manusia biasa.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Sosok Imam Syafii, Pendiri Mazhab Syafiiyah
Perbuatan Ra Lilur yang diluar nalar manusia, ternyata memiliki satu makna yang luar biasa. Sholu 'ala Nabi Muhammad. *