NDORO HASYIM Kakek Habib Luthfi Bin Yahya Dibawa dan Digembleng Nabi Khidir 9 Tahun Lamanya

25 Juni 2022, 14:30 WIB
Habib Luthfi. NDORO HASYIM Kakek Habib Luthfi Bin Yahya Dibawa dan Digembleng Nabi Khidir 9 Tahun Lamanya. /Instagram @habibluthfibinyahya

PORTAL MAJALENGKA - Kakek Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim Yahya bernama Habib Hasyim bin Yahya adalah putra dari Habib Umar Bin Hasan bin Toha bin Yahya.

Sebelum lahir, Habib Umar (jid buyut Abah Luthfi yang dimakamkan di Indramayu) pernah berencana memberi nama calon putranya dengan nama Abdullah.

Namun, oleh Habib Hasan (jid canggah Abah Luthfi, dimakamkan di Penang Malaysia), calon cucunya diminta bernama Hasyim.

Baca Juga: Habib Luthfi Beberkan Banyak Sekali Wali Qutub di Indonesia, Jadi Paku Bumi Menyebar di Jawa

Mengapa lebih memilih nama Hasyim daripada Abdullah, tidak ada keterangan lebih lanjut.

Yang pasti, Hasyim adalah nama populer yang sangat berpengaruh di Jawa waktu itu.

Buktinya Habib Hasyim bin Yahya memang hidup sezaman dengan pendiri NU Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy'ari.

Baca Juga: ISYARAT DARI LANGIT, Gus Dur Harus Berjalan Tengah Malam Menuju Hutan Belantara dengan Baca Istighfar

Sama-sama Hasyim sama-sama dzurriyah Nabi, dan sama-sama berpengaruh. Barangkali inilah Hikmah di balik pemilihan nama Hasyim daripada Abdullah.

Di usia 6 tahun, Kakek Maulana Abah Lutfi tersebut pernah diambil oleh Nabi Khidir dari Abahnya Habib Umar bin Yahya.

Selama 9 tahun Kakek habib Luthfi bin Yahya dibawa untuk didik dan dibersihkan hatinya.

Baca Juga: Karomah Abah Anom Tangani Pemuda yang Hobi Melacur, Dakwah Bijak Penerus Sunan Gunung Jati

Beliau kembali saat usia 15 tahun dan melanjutkan studi di Yaman. Usai dari Yaman, Habib Hasyim kemudian diperintah Ayahnya kepada KH. Soleh Darat di kampung Darat Semarang.

Syaratnya, ia tidak boleh mengenalkan diri sebagai Putra Habib Umar bin Yahya (guru KH. Soleh Darat), dan tidak boleh menggunakan fam Sadat "bin Yahya" di belakangnya.

Saat mendaftar menjadi santri KH. Soleh Darat, pun Habib Umar tidak mengantarkan langsung putranya itu.

Akibatnya, Kiai Soleh tidak mengetahui siapa sebetulnya santri barunya itu.

Habib Hasyim remaja kemudian diperlakukan seperti santri biasa, yang tidur di lantai, masak, ngaji, Rokan, bersama-sama santri lainnya.

Kiai Soleh juga biasa memerintah Habib Hasyim untuk keperluan Pondok dan ndalem seperti santri lainnya juga.

Suatu kali, Kiai Soleh Darat mendengar ada seorang Habib muda di Pekalongan, yang dikabarkan memiliki kealiman dan karomah bernama Hasyim.

Dari Semarang, Mbah Soleh darat naik kereta sampai ke Stasiun Pekalongan.

Oleh Habib Hasyim Mbah Soleh Darat dijemput dengan andong kuda yang disopiri murid nya tersebut, yang juga dimohon mampir ke rumahnya terlebih dulu.

"Mampir ke rumah saya Kyai" demikian pinta Habib Hasyim kepada gurunya.

Tamu di rumah Habib Hasyim ternyata sesak dipenuhi para tamu yang memanggilnya dengan sebutan "ndoro".

Mbah Soleh Darat pun baru mengetahui kalau rumah tersebut dikenalnya sebagai ndalem guru beliau, yaitu Habib Umar bin Hasan bin Toha bin Yahya.

Betapa kagetnya beliau,
"Hasyim, kamu Putra nya ndoro Umar kah?"

"betul Kyai," jawab Habib Hasyim. "Mengapa dari dulu kamu tidak memberitahu?"

"kalau saya beritahu, jenengan pasti akan membelikan kasur," jawabannya.

Sejak itulah KH. Soleh Darat mengetahui kalau muridnya adalah putra Sang Guru, Minal gawagis (bagian dari Gus) istilah sekarang.

Demi menjaga keikhlasan menjadi murid ngaji, Habib Hasyim diminta oleh Abahnya agar tidak memakai nama fam sa'dat di belakangnya.

Demikian tentang Kisah Kakek Maulana Habib Lutfi Dididik Nabi Khidir Selama 9 Tahun. Semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi

Tags

Terkini

Terpopuler