Tadinya Akan Bubarkan Pesantren Syekh Quro, Prabu Siliwangi Malah Terpesona Suara Al Quran Nyi Subang Larang

30 Mei 2022, 09:08 WIB
Tadinya Akan Bubarkan Pesantren Syekh Quro, Prabu Siliwangi Malah Terpesona Lantunan Al Quran Nyi Subang Larang /SS YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Berikut adalah kisah saat mendengar Nyi Subang Larang membaca Alquran, Prabu Siliwangi langsung terpesona.

Prabu Siliwangi awalnya ingin membubarkan pesantren yang dipimpin Sykeh Quro.

Namun saat hendak membubarkan pesantren, Prabu Siliwangi bertemu Nyai Subang Larang yang sedang membaca Alquran.

Baca Juga: Kisah Romantis Prabu Siliwangi Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama, Nyai Subang Larang Sedang Baca Alquran

Seperti diketahui dari pernikahan keduanya ini lahir tiga anak, Raden Walangsungsang, Dewi Rara Santang dan Raden Kian Santang.

Lalu dari Dewi Rara Santang lahirlah Sunan Gunung Jati yang menjadi Sultan di Pakungwati dan juga anggota Walisongo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Kisah Prabu Siliwangi bertemu Nyai Subang Larang bisa dilihat di Buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto halaman 90-91.

Baca Juga: Sunan Ampel Dicela karena Menolak Makan Babi dan Katak, Guru Sunan Gunung Jati Walisongo yang Sabar

Syaikh Hasanuddin di Karawang atau Syekh Quro memiliki seorang santri cantik bernama Nyi Subang Larang.

Namun, pesantren Syekh Quro saat itu tidak berjalan dengan lancar karena meresahkan Prabu Anggalarang, Raja Pajajaran.

Kegiatan dakwah Syekh Quro meresahkan karena berdekatan dengan Bandar Karawang yang strategis bagi Kerajaan Pajajaran.

Baca Juga: PRABU SILIWANGI Dikenal di Mancanegara Sebagai Kesatria, Berikut Kisahnya

Syaikh Quro diminta menghentikan kegiatan dakwahnya dan diperintah untuk meninggalkan
Karawang.

Akhirnya, Syaikh Quro mematuhi perintah Prabu Anggalarang untuk meninggalkan Karawang dan pergi ke Malaka.

Ketika berpamitan kepada Ki Gedeng Tapa, sahbandar Muara Jati di Cirebon, Syaikh Quro dipercaya untuk mendidik Nyi Subang Larang.

Puteri Ki Gedeng Tapa itu diminta untuk diajari Agama Islam di Malaka.

Tak lama di Malaka, Syaikh Quro dikisahkan kembali ke Karawang dan mendirikan langgar (mushalla) tidak jauh dari pelabuhan.

Seperti semula, dakwah Syaikh Hasanuddin mendapat sambutan penduduk setempat.

Tidak butuh waktu lama, langgar itu sudah berkembang menjadi pesantren tempat penduduk belajar Agama Islam.

Berita tentang Syekh Quro yang kembali berdakwah di Karawang membuat marah Prabu Anggalarang yang pernah melarang dan mengusirnya.

Prabu Anggalarang kemudian mengirim putera mahkota, Raden Pamanah Rasa nama kecil Prabu Siliwangi, untuk menutup pesantren Syaikh Quro.

Namun, saat sampai di Pesantren Karawang, Raden Pamanah Rasa justru terpesona oleh keindahan suara Nyi Subanglarang yang sedang membaca Alquran.

Prabu Siliwangi jatuh cinta pada pandangan pertama dan berniat untuk menikahinya.

Akhirnya, Raden Pamanah Rasa atau Prabu Siliwangi mempersunting Nyi Subanglarang, dan tidak jadi menutup Pesantren Karawang.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Walisongo

Tags

Terkini

Terpopuler