Pengaruh Champa pada Tradisi Masyarakat di Wilayah Dakwah Sunan Ampel, Walisongo Tertua

- 30 Mei 2022, 09:00 WIB
Sunan Ampel. Pengaruh Champa pada Tradisi Masyarakat di Wilayah Dakwah Sunan Ampel, Walisongo Tertua
Sunan Ampel. Pengaruh Champa pada Tradisi Masyarakat di Wilayah Dakwah Sunan Ampel, Walisongo Tertua /Wikipedia

PORTAL MAJALENGKA - Raden Rahmat atau yang masyhur merupakan salah satu tokoh Walisongo tertua berasal dari negeri Champa yang berperan besar dalam pengembangan dakwah Islam di Jawa dan di Nusantara.

Sebab itu jejak-jejak tradisi keagamaan Champa muslim sampai saat ini terlihat pada tradisi keagamaan yang dijalankan masyarakat muslim tradisional di pesisir utara Jawa yang menjadi wilayah dakwah Sunan Ampel.

Agus Sunyoto dalam bukunya Atlas Walisongo menyebutkan bahwa setelah kedatangan para penyebar Islam Champa yang dipelopori Sunan Ampel mulai mengenalkan tradisi keagamaan 'kenduri' dan memperingati kematian seseorang para hari ke-3, hari ke-7, ke-40, ke-100, dan ke-1000, serta mentalqin orang mati.

Baca Juga: PRABU SILIWANGI Dikenal di Mancanegara Sebagai Kesatria, Berikut Kisahnya

Demikian juga dengan perayaan 1 dan 10 Syuro dengan penanda Bubur Syuro, tradisi Rebo Wekasan atau Arba'a Akhir di bulan Safar, tradisi Nisfu Syaban serta larangan menyelenggarakan hajat menikahkan keluarga, menghitankan anak, dan pindah rumah pada bulan Syuro, serta tradisi Nishfu Syaban.

Selain itu muslim Champa juga memeriahkan peringatan Maulid Nabi SAW dengan pembacaan qasidah-qasidah yang memuji Nabi Muhammad SAW dan ahlul bait, serta si'iran pupujian yang ditujukan kepada Ali bin Abi Thalib dan keturunannya dan membaca berbagai wirid.

Dan ternyata pengaruh Champa tersebut masih dijalankan sebagai tradisi keagamaan oleh masyarakat muslim Jawa.

Baca Juga: NAMA ASLI Prabu Siliwangi Beserta Gelar Kerajaan Padjajaran, Berikut Sejarahnya

Selain itu pengaruh Champa juga terjadi pada bahasa. Mereka memanggil ibunya dengan sebutan "Mak" memanggil kakaknya atau orang yang dianggap lebih tua dengan sebutan "Kak" atau "Kang", memanggil adiknya dengan sebutan "Adhy", menyebut anak laki-laki kecil dengan sebutan "Kachoa" atau "Kachong".

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x