Memahami Perilaku dan Informasi yang Tepat untuk Mencegah Penularan COVID-19

- 4 November 2020, 20:37 WIB
Dialog Produktif, Rabu 4 November 2020
Dialog Produktif, Rabu 4 November 2020 /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

Baca Juga: Indonesia Diambang Defisit, Sri Mulyani Mengaku Terpaksa Hutang ke Negara Lain

“Tentunya semakin baik pengetahuannya semakin berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan COVID-19 yang lebih baik dan disiplin," ujar Rizky Ika Syafitri.

Sementara 71% responden berpikir bahwa penularan COVID-19 hanya melalui orang yang batuk dan bersin. Hanya 23-25% responden yang menyebutkan penularan COVID-19 melalui berbicara dan bernafas.

Ini menjelaskan, mengapa jaga jarak dianggap tidak terlalu perlu saat berbicara dengan orang lain selama lawan bicara tidak batuk atau bersin.

Baca Juga: Sambut Kabar Kepulangan Habib Rizieq, Yusuf Mansur Mengaku kagum

Untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya perubahan perilaku, penting juga bagi masyarakat untuk mengetahui sumber informasi yang terpercaya.

Temuan riset menunjukkan, televisi adalah sumber informasi yang paling dipercayai masyarakat mengenai COVID-19, kemudian diikuti oleh koran, radio, media sosial, grup WhatsApp, pemberitaan media online, dan situs internet.

“Jadi kalau untuk perubahan perilaku, kita cari tahu yang terpercaya. Karena kalau terpercaya, asumsinya masyarakat akan mau melakukan perubahan yang disampaikan. Medium televisi masih menjadi salah satu penyaluran terkuat untuk dimanfaatkan. Yang menarik juga di sini tokoh masyarakat dan tokoh agama masih didengarkan oleh masyarakat," ujar Rizky Ika Syafitri.

Baca Juga: Anggota TNI Dipecat Karena Kasus Asusila

Pentingnya edukasi lebih lanjut membantu membentuk kerangka pikir pada masyarakat agar mengubah perilaku pencegahan COVID-19 lebih disiplin lagi.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah