Mengoleskan Minyak Kayu Putih di Masker, Bermanfaatkah?

- 2 November 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi masker: Mengoleskan minyak kayu putih pada masker justru hanya akan mengganggu pernapasan bukan terlindungi dari Covid-19.
Ilustrasi masker: Mengoleskan minyak kayu putih pada masker justru hanya akan mengganggu pernapasan bukan terlindungi dari Covid-19. /PEXELS/Ketut Subiyanto

PORTAL MAJALENGKA - Mengoleskan minyak kayu putih atau minyak esensial dengan aroma tertentu pada masker tidak memberi dampak apa-apa karena belum ada data ilmiah yang menyebut bahwa minyak kayu putih bisa membunuh virus corona baru.

"Bukan buat sehat, yang ada adalah (mengoles di masker) untuk meyakinkan diri kita masih bisa membaui," kata Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto,Sp.KO seperti dikutip Portal Majalengka dari ANTARA beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, COVID-19 tidak selalu menimbulkan gejala hilangnya kemampuan untuk membaui.

Baca Juga: Pria 70 Tahun Selamat dari Gempa Turki Setelah Terkubur Reruntuhan 33 Jam

Pada orang tanpa gejala, kondisi tubuh terasa baik-baik saja meski dan tidak ada gejala khusus.

Oleh karena itu, olesan minyak kayu putih pada masker bukan jaminan penggunanya pasti akan terlindung dari virus corona baru.

Residen Kedokteran Olahraga Freddy Ferdian, kepada ANTARA, menyatakan minyak esensial seperti kayu putih atau peppermint berfungsi sebagai aromaterapi untuk menyegarkan dan meningkatkan konsentrasi, namun bukan untuk mencegah ataupun mengobati COVID-19.

Baca Juga: Anggota DPR Dukung Pemulangan Duta Besar RI di Prancis

Baca Juga: Gempa 4.0 Magnitudo Melanda Wilayah Kabupaten Bandung

"Penggunaan minyak ini juga bersifat individual karena beberapa orang yang sensitif atau alergi terhadap minyak tertentu dapat mengalami pusing, nyeri kepala, sesak, dan gatal saat menghirupnya," jelas Freddy.

Sementara itu, Dokter Muliadi Limanjaya, Dokter Umum di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, lewat surat elektronik mengatakan dia tidak menyarankan hal itu.

"Penggunaan minyak-minyak tertentu pada masker, selain dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan akibat aroma yang terlalu intens, juga dapat menutup pori atau lubang filtrasi pada masker, sehingga tidak disarankan".***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x