Menganalisis Tren Stunting dan Persoalan Sistematis Gizi Buruk

- 5 Agustus 2022, 07:31 WIB
Tangkapan layar, Diskusi daring Menganalisis Tren Stunting dan Persoalan Sistematis Gizi Buruk
Tangkapan layar, Diskusi daring Menganalisis Tren Stunting dan Persoalan Sistematis Gizi Buruk /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Marsianus Bathara

Baca Juga: KUNCI SUKSES Sunan Gunung Jati, Amalkan Ajaran Ini Pelan-pelan

Lebih lanjut, dr. Piprim mengatakan kampanye media tentang ASI Eksklusif juga penting digaungkan sebagai salah satu langkah pencegahan stunting sehingga masyarakat dapat mengurangi konsumsi produk Krim Kental Manis sebagai penunjang gizi praktis bagi anak.

Terlebih kandungan Krim Kental Manis dalam High Glycemik Index Food (kandungan indeks glukosa) berdampak pada obesitas atau kardiometabolik yang menyebabkan anak berpotensi stunting.

Siti Nadia Tarmizi menanggapi perbedaan antara temuan KOPMAS terkait perbedaan kasus stunting di lapangan dan laporan Dinas Kesehatan.

Baca Juga: Kisah Wali Sufi: Hanya Karena Ini Abu Nawas Diusir Raja dari Baghdad, Pulang Bergelayut di Bawah Perut Keledai

Nadia mengatakan Kementerian Kesehatan mencoba memperkuat sisi pencatatan dengan sistem surveilans gizi melalui E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

Nadia juga menyampaikan beberapa wilayah yang mengalami disparitas prevalensi stunting yang tinggi terdapat pada tujuh daerah di Indonesia, yaitu NTT, Sulawesi Barat, Aceh, NTB, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Terhadap wilayah-wilayah tersebut, dr. Nadia mengatakan pemerintah secara aktif melakukan sweeping dan memonitor kasus melalui posyandu dengan cara penguatan sistem surveilans gizi, pelaksanaan audit stunting, dan Intervensi stunting dengan kebijakan pengelolaan gizi buruk yang terintegrasi.***

 

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x