Menganalisis Tren Stunting dan Persoalan Sistematis Gizi Buruk

- 5 Agustus 2022, 07:31 WIB
Tangkapan layar, Diskusi daring Menganalisis Tren Stunting dan Persoalan Sistematis Gizi Buruk
Tangkapan layar, Diskusi daring Menganalisis Tren Stunting dan Persoalan Sistematis Gizi Buruk /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Marsianus Bathara

Namun, Kepala Dinas Kesehatan Langkat mengeklaim daerah mereka tidak ada kasus stunting atau zero stunting, zero gizi buruk.

“Data hanya sebatas angka dan tidak akurat dengan kondisi lapangan yang terjadi, sehingga tidak ada penanganan berkelanjutan”, ujar Yuli.

Baca Juga: GEGER Lesti Kejora Alami Peristiwa di Luar Nalar, Bayangan Wajahnya Berbeda, Kok Bisa?

Yuli pun menyoroti langkah pemerintah menangani stunting yang harus dilakukan secara terpadu dan sistematis.

Selain pencegahan stunting yang dilakukan oleh masyarakat, pemerintah harus bersinergi dalam upaya mengambil langkah strategis agar angka prevalensi data stunting menurun.

“Pencegahan dari masyarakat juga harus dilakukan. Namun, saat bicara anak stunting, maka satu-satunya yang diperlukan adalah intervensi, campur tangan pemerintah, dan medis dalam memastikan anak mendapat booster gizi yang cukup”, tegas Yuli.

Baca Juga: Kisah Gus Dur dan Temannya yang Sedekah 5 Ribu ke Pengemis Langsung Dibalas Allah SWT dengan 500 Ribu

Selain itu, pemenuhan asupan gizi yang optimal juga harus tepat pada peruntukannya. Penanganan khusus terhadap anak stunting perlu melihat kebutuhan dasar nutrisinya yang disesuaikan dengan kondisi sistem metabolismenya.

Dokter Piprim dalam hal ini mengatakan, masyarakat perlu membedakan kebutuhan asupan protein dan kalori pada anak. Ia menekankan pentingnya Asam Amino Esensial, sebagai salah satu asupan penting yang harus dikonsumsi anak stunting.

“Protein hewani yang harus ditingkatkan”, tutur dr. Piprim.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x