Mengenal Pembentukan Protein S Dalam Antibodi Tubuh

- 20 Desember 2021, 06:30 WIB
program vaksinasi malam hari yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerja sama Polres Batang.
program vaksinasi malam hari yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerja sama Polres Batang. /Jatengprov.go.id

PORTAL MAJALENGKA - Varian Omicron yang merupakan mutasi COVID-19 telah menyebar di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Di tengah penyebaran dan mutasi virus yang terus berkembang di dunia, vaksinasi kian penting untuk membentengi diri dari risiko penularan.

Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto SpPK(K), Ph.D, FISQua menjelaskan, virus corona pada dasarnya dapat terus bermutasi karena bersifat labil.

Baca Juga: Chord Gitar Lagu Satru oleh Happy Asmara feat Deny Caknan yang Lagi Trending di YouTube

Dia menjelaskan, setiap kali membelah diri, ada risiko virus corona akan bermutasi. Sebagian besar hasil mutasi virus itu tidak berkembang dan mati, sedangkan sebagian lainnya bermutasi namun tidak memberi dampak signifikan.

Dari hasil mutasi tersebut, sebagian kecil mampu berkembang dan menjadi varian baru. Mutasi virus yang bertahan dan berkembang inilah yang kemudian menjadi varian dengan kemampuan menginfeksi.

"Sifat-sifat dasarnya masih sama, tetapi ada perubahan, misalnya dalam hal daya infeksiusnya," ujar Tonang.

Baca Juga: INDONESIA Pastikan Tiket Semifinal AFF Suzuki Cup 2020 setelah Bantai Malaysia 4-1

Tonang menjelaskan, efektivitas vaksin dalam mengurangi risiko sakit berat bila terinfeksi COVID-19 pada masyarakat akan dipengaruhi banyak hal, salah satunya seberapa banyak orang yang sudah memiliki antibodi di sekitarnya.

Semakin banyak masyarakat yang sudah memiliki antibodi, lanjutnya, maka vaksin akan semakin efektif. "Maka efektivitas vaksin antar daerah bisa berbeda. Apalagi antar negara," ujarnya.

Dia menjelaskan, vaksin bekerja pada tubuh dengan memicu antibodi yang spesifik mengikat antigen virus.

Baca Juga: Irfan Jaya Pahlawan Kemenangan Timnas Indonesia atas Malaysia dengan Skor 1-4, Berikut Profil Lengkapnya

Pada COVID-19, target utamanya adalah protein S, karena berada paling luar, paling menonjol, dan berfungsi membuka kunci masuk ke dalam sel manusia. Protein S itu dibentuk berdasarkan resep dari gen S yang terdiri dari rangkaian nukleotida panjang.

Ada bagian dari gen S yang sudah jelas fungsinya membentuk protein S, tapi ada pula yang belum kita ketahui pasti.

Dia menerangkan, mutasi virus baru bermakna bila mengubah protein S yang seharusnya dihasilkan.

Seberapapun mutasinya, bila protein S yang dihasilkan masih tetap teridentifikasi, maka antibodi S masih tetap dapat mengikatnya.

Baca Juga: Link Live Skor Gratis Malaysia vs Indonesia, Garuda Unggul Sementara 4-1

"Semakin banyak perubahannya, semakin sulit dibaca. Semakin banyak lagi mutasi, mungkin masih terbaca, tapi butuh waktu lebih lama. Jadi ada risiko terlewatkan," katanya.

Terkait apakah vaksin masih mampu menghadapi varian Omicron, Tonang menyebut, hal tersebut masih memerlukan waktu untuk dapat dipastikan.

Namun, dia menegaskan bahwa setiap orang yang memiliki antibodi dari vaksin tetap jauh lebih terlindungi daripada tidak memiliki antibodi sama sekali atau yang belum vaksin.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Malaysia vs Indonesia, Tim Garuda Sementara Unggul 1-3, Saksikan lewat Link di Sini

"Yang paling penting saat ini adalah secepatnya dan sebanyak-banyaknya memberikan vaksinasi kepada masyarakat agar efektivitas vaksin dapat terus dijaga," ujar Tonang.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah