Kejar Target Vaksinasi 70% Penduduk Indonesia, Pemerintah Kembali Tambah Stok Vaksin

- 22 Oktober 2021, 05:30 WIB
Siti Nadia Tarmizi.
Siti Nadia Tarmizi. /Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden.

 

PORTAL MAJALENGKA - Dalam rangka mengejar target vaksinasi terhadap 70% masyarakat pada akhir tahun ini, pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin melalui berbagai skema.

Pada Kamis 21 Oktober 2021, Indonesia menerima kedatangan 1.210.950 dosis vaksin jadi Pfizer yang diperoleh dengan pembelian langsung, serta 698.090 dosis vaksin jadi AstraZeneca sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Jepang.

Indonesia menerima ketibaan dua jenis vaksin COVID-19 untuk tahap kedatangan 95 dan 96.

Baca Juga: Tahap ke-93 dan ke-94, Indonesia Kedatangan Vaksin Bantuan dari Pemerintah Australia dan Jepang

Kedatangan vaksin tahap 95 berupa vaksin Pfizer, mendarat di 2 lokasi, yakni di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dan di Bandara Sepinggan, Balikpapan.

Sementara itu, kedatangan vaksin tahap 96 adalah donasi vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Jepang yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, Vaksin AstraZeneca yang tiba hari ini, adalah bagian hibah dari Pemerintah Jepang.

Baca Juga: Korea Selatan Uji Coba Peluncuran Roket Luar Angkasa Pertama Buatan Sendiri

"Di tengah kebutuhan akan vaksin COVID-19 yang tinggi di berbagai negara, selayaknya kita sangat berterima kasih atas dukungan vaksin dari Pemerintah Jepang ini,” ujarnya.

Dengan kedatangan vaksin Pfizer dan AstraZeneca tersebut, maka total jumlah vaksin yang hadir di Indonesia adalah sekitar 288,6 juta dosis dengan berbagai merek, yang tiba dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk lebih meningkatkan kecepatan vaksinasi di daerah-daerah, saat ini Indonesia terus melakukan percepatan dan perluasan vaksinasi.

Baca Juga: Steve Bruce Dalam Tekanan, Wayne Rooney Incar Posisi Pelatih Newcastle United

“Akselerasi khususnya di daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah termasuk cakupan vaksinasi pada lansia sebagai kelompok yang rentan,” imbuh Nadia.

Salah satu cara yang dilakukan, menurutnya, adalah dengan percepatan distribusi vaksin yang hadir di tanah air.

Pada kedatangan kali ini, vaksin Pfizer akan langsung didistribusikan ke 10 provinsi yang ada di Sumatera dan Kalimantan untuk kemudian digunakan di wilayah-wilayah tersebut.

Baca Juga: Tolak Tawaran Dialog Amerika Serikat, Korea Utara Diduga Uji Coba Rudal Balistik

Upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan pemerintah agar bisa semakin cepat terbangunnya herd immunity atau kekebalan komunitas.

Nadia menegaskan, sangat penting untuk terus memperluas cakupan vaksinasi, makin banyak yang tervaksinasi, akan makin baik.

Bukan hanya untuk kelompok tertentu saja, melainkan merata pada seluruh sasaran target vaksinasi, termasuk para kelompok rentan yang menjadi prioritas.

Baca Juga: Ungkap Dalang Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yoris dan Danu Ceritakan Kronologis kepada Pengacara

Pemerintah mentargetkan setidaknya sampai akhir tahun ini, bisa mencapai 300 juta dosis vaksin yang disuntikkan.

Hingga akhir 2021, pemerintah berharap dapat mengejar target vaksinasi 70% dari penduduk Indonesia.

Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, meski sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Baca Juga: Jokowi Meresmikan Jembatan Sei Alalak, Diperkirakan Mampu Bertahan sampai 100 Tahun

“Protokol kesehatan dan vaksinasi harus sejalan. Protokol kesehatan mengurangi risiko terpapar virus, sedangkan vaksinasi menekan risiko timbulnya gejala sakit berat bahkan kematian akibat COVID-19, mari kita pertahankan situasi yang terus membaik saat ini” tutup Nadia.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah