Perkuat Protokol Kesehatan untuk Ramadan Lebih Aman

- 17 April 2021, 10:49 WIB
ilustrasi protokol kesehatan pada siswa SMK Negeri Jateng
ilustrasi protokol kesehatan pada siswa SMK Negeri Jateng /Instagram/@ict.smknjateng

“Kasus aktif kita turun yang puncaknya mencapai 176.000 di Februari 2021, sekarang menjadi sekitar 108.000. Jadi ini hal bagus tapi jangan kita menjadi lengah, apalagi di tengah dunia sedang mengalami pandemi gelombang ketiga,” terangnya.

Baca Juga: Paksakan Mudik Bisa Timbulkan Lonjakan Kasus Baru

Hal senada disampaikan dr. Widyastuti MKM., Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Menurutnya, Penurunan kasus aktif dan positif COVID-19 sampai Maret 2021 sangat terlihat di DKI Jakarta.

"Tapi tentu hal ini jangan sampai melengahkan kita, karena dua pekan ini kasus harian kita cenderung meningkat lagi sekitar 200 kasus per hari,” terangnya.

Oleh karena itu di bulan Ramadan ini, pemerintah dan berbagai pihak mengimbau kembali
masyarakat untuk mengurangi jumlah kapasitas jamaah masjid dan tempat ibadah lainnya.

Baca Juga: Kapan Terjadi Lailatul Qadar? Begini Keterangan Alquran dan Hadis

Di masa Ramadan kali ini, KH. Nasarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal berpesan, Kami
menyampaikan kepada umat Islam, memang pergi ke masjid itu mulia. Tapi kalau ada masalah darurat yang lebih utama kita di rumah saja.

Mencegah bahaya itu jauh lebih besar daripada mengejar manfaat. Bagaimanapun juga pergi ke masjid itu hukumnya sunat, tarawih itu sunat, bahkan salat idul fitri itu sunat.

“Walaupun kuota masjid Istiqlal 50% tapi pada kenyataannya kami hanya menerima jamaah 1% dari kapasitas masjid. Jadi kita hanya terima 2.000 jamaah. Itupun dengan menjalani prokes yang mungkin lebih dari rekomendasi Pemprov. DKI Jakarta, misalnya jarak jamaah salat 1 meter, kami bisa 1,5-2 meter,” tutur KH. Nasarudin.

Baca Juga: Polisi Pelototi Jalan Tikus Wilayah Ciayumajakuning untuk Cegah Mudik

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah