Network
PORTAL MAJALENGKA – Stok darah PMI menurun hingga separuhnya, bahkan di masa sebelum pandemi yaitu akhir tahun 2019 stok darah PMI bisa untuk memenuhi kebutuhan darah selama empat hari.
Palang Merah Indonesia (PMI) saat ini kekurangan stok darah antara 30 hingga 50 persen, karena menurunnya jumlah pendonor di masa pandemi Covid-19.
Sehingga PMI saat ini membutuhkan partisipasi masyarakat lebih banyak lagi untuk mendonor untuk memenuhi ketersediaan stok.
Baca Juga: PMI Antisipasi Klaster Covid-19 di Lokasi Pengungsian
Ketersediaan stok sangat kurang karena darah tidak punya pabrik, dan pabriknya adalah manusia. Stok darah yang ada di PMI hanya bisa memenuhi kebutuhan permintaan darah untuk dua hari.
“Saat ini kami kekurangan sekitar 30 sampai 50 persen,” kata Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat Linda Lukitari Waseso, dalam keterangannya pada diskusi yang diselenggarakan di Graha BNPB dipantau di Jakarta.
Linda mengatakan kurangnya pasokan darah ini terus terjadi selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: PMI Majalengka Kewalahan Penuhi Permintaan Darah untuk Dua RSUD
Bahkan pada bulan Maret di mana kasus pertama Covid-19 diumumkan pemerintah, stok darah di PMI menurun hingga 70 persen.
