Catat! 5 Jenis Olahraga yang Harus Diwaspadai

20 Oktober 2020, 17:36 WIB
Ilustrasi lari, olahraga. /Pixabay/Free-Photos /WARTA PONTIANAK/

PORTAL MAJALENGKA-olahraga merupakan salah satu kegiatan yang baik dilakukan karena memiliki banyak seklai manfaat bagi tubuh.

Saat pandemi seperti ini banyak masyarakat yang sadar akan kesehatannya sehingga lebih banyak melakukan olahraga dan juga menjaga pola hidup sehat.

Banyak seklai jenis olahraga yang bisa dilakukan baik di rumah maupun di tempat khusus olahraga, namun ada baiknya kita harus memahami dahulu jenis dan fungsi dari olahraga.

Nah berikut beberapa jenis olahraga yang perlu diketahui manfaat dan dampaknya bagi tubuh kita.

Baca juga: Simak Enam Hal untuk Mencegah Osteoporosis

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Ladders pada Selasa, 20 Oktober 2020, ada beberapa olahraga yang berpotensi negatif apabila dilakukan secara berlebihan dan cara membantu mencegahnya, yakni sebagai berikut.

Burpees

Burpees adalah olahraga seluruh tubuh yang intens untuk dapat membakar banyak kalori.

Burpees diketahui secara instan dapat meningkatkan detak jantung sehingga dapat membakar lemak.

Baca juga: Mengenal Puan Maharani dan Karirnya dari Mulai Menteri Hingga Jadi Ketua DPR RI


Direktur pusat kebugaran Row House, Celey Crawford mengatakan bahwa Burpees bisa menjadi latihan seluruh tubuh yang bagus untuk meningkatkan detak jantung saat berolahraga.

Namun, latihan tersebut dapat membuat lutut sedikit lelah.

"Kehausan pada lutut biasanya disebabkan oleh gerakan berjongkok ke bawah sebelum mengangkat kaki ke belakang," kata Celey Crawford.

Menurutnya, jia kita tida memiliki mobilitas untuk meletakkan tangan di tanah selama jongkok, ia merekomendasikan opsi lain yang meningkatkan detak jantung dengan cara sama seperti mendayung, jumping jack, atau jump skuat.

Baca juga: Ajaib! Ternyata Makanan Pedas Dapat Memperkuat Koneksi Antara Sel Otak

Latihan kardio yang berlebihan

Latihan kardio memiliki banyak manfaat antara lain dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kapasitas paru-paru yang lebih baik, dan energi.

Namun, pelari maraton Rhys Jenkins menjelaskan bahwa kalau kita hanya melakukan latihan kardio saja, dapat membakar otot saja daripada membangunnya.

Untuk mencegahnya, kata Jenkins, lakukan kombinasi jenis latihan seperti beban.

"Saya melakukan 2-3 sesi beban seminggu lebih banyak untuk membantu memepertahankan otot daripada meningkatkannya, karena peningkatan otot akan menghambat efisiensi dan daya tahan lari saya," kata Rhys Jenkins.

Baca juga: Jangan Keliru! Begini Hal yang Harus Dilakukan Saat Rekan Kerja positif Covid-19

Latihan angkat beban yang berlebihan

Jika rutinitas olahraga hanya latihan angkat berat tanpa keseimbangan dengan latihan kardio, maka akan membuat tubuh menjadi tegang dan meyebabkan cedera.

Disarankan, untuk setiap olahraga selalu ada variasi lain yang dilakukan. Karena sebenarnya formula terbaik adalah terfokus pada latihan berdampak rendak, seperti meregangkan massa otot dengan angkat beban ringan.

Yoga di dlaam ruangan yang panas

Beberapa orang mungkin pasti pernah mendengar mengenai hot yoga.

Berolah raga dalam kondisi tertutup dan panas seperti studio yang panas cenderung memperburuk dehidrasi dan kram otot.

Untuk itu, disarankan pilih yoga tradisional beberapa kali seminggu untuk menyeibangkan rutinitas kardio dan angkat beban tanpa harus melakukannya di dalam studio panas.

Jogging dan berlari

Berlari, lari cepat, dan jogging dapat menimbukan efek penuaan jika kita melakukannya terlalau keras.

Efek gravitasi dan guncangan yang dirasakan saat berlari mempengaruhi elastiditas kulit.

"Begitu glukosa kita terserap, tubuh akan mulai membakar otot dan jaringan sehat lainya. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kulit kendur," kata pakar kebugran Jonathan Frey.

Namun, berlari dapat dilakukan selama 20 menit dalam satu hari, serta angkat beban di hari lainnya.

Disarankan melakukan peregangan secara teratur sebelum berolahraga bisa memberikan manfaat kesehatan yang maksimal.***(Rinrin Rindawati/Pikiranrakyat.com)

 

 

 

 

 

 

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat

Terkini

Terpopuler