Ingin Tetap Cantik Saat Pandemi? Ini Tips Aman Berkunjung ke Salon Ala Dokter Reisa Broto Asmoro

14 Oktober 2020, 19:00 WIB
Dokter Reisa Broto Asmoro kini tidak lagi dalam tim komunikasi Komite Penanganan Covid-19. /Instagram @reisabrotoasmoro

PORTAL MAJALENGKA- Di situasi pandemi seperti ini terkadang kita butuh melakukan hal yang disukai sehingga bisa sedikit meringankan rasa penat, jenuh, dan bosan. 

Apalagi jika kaum perempuan sudah merasa jenuh dengan pekerjaan kantor maupun pekerjaan rumah, rasanya ingin merefreshkan diri dengan beberapa perawatan.

Namun dalam kondisi seperti ini kita diharuskan waspada dalam setiap keadaan, untuk berkunjung ke tempat yang kita inginkan cenderung takut lalu kembali mengurungkan niat.

Baca juga: Waspada! Begini Akibat Sering Unggah Foto Anak di Medsos

Padahal sebetulnya kita membutuhkan jasa dari tempat tersebut untuk merilekskan tubuh dan pikiran seperti pergi ke salon.

Salon merupakan tempat penerima jasa kecantikan yang paling dicari oleh kaum perempuan, untuk itu tidak ada salahnya jika sesekali kita berkunjung, namun tetap dengan protokol kesehatan.

Akan tetapi, tempat perawatan kesehatan dan kecantikan berpotensi menjadi area penularan Covid-19, karena menimbulkan kontak erat antara pelanggan dengan pemberi jasa.

Baca juga: Bio Farma Pastikan Harga vaksin COVID-19 di Indonesia Kisaran Rp200 ribu

Padahal, salon merupakan salah satu tempat yang cocok untuk dikunjungi saat ingin melakukan me time.

Anggota Tim Satuan Tugas Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro pun memberi saran agar tetap aman saat berada di salon atau tempat perawatan kesehatan lainnya.

"Bisa memakai sabun atau hand sanitizer di pintu masuk dan tempat lain yang mudah diakses oleh pelanggan atau pengunjung, dan mewajibkan semua orang yang akan masuk harus mencuci tangan terlebih dahulu," ujar Dokter Reisa dikutip dari situs resmi BNPB.

Baca juga: Sah! Pemkab Majalengka Punya Perda Penyelenggaraan Pendidikan

Ia juga menyarankan kepada pengelola tempat perawatan kesehatan dan kecantikan agar melakukan pemeriksaan suhu tubuh saat pelanggan memasuki area.

"Nah, kalau ditemukan pekerja, atau pelanggan, atau pengunjung dengan suhu diatas 37,3 derajat Celcius, dan sudah diperiksa sebanyak 2 kali dengan jarak 5 menit di antara pemeriksaan, dan mereka memiliki gejala penyakit, maka tidak diperkenankan untuk masuk," jelasnya.

Para pelayan jasa, lanjutnya, wajib menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker, face shield, dan celemek selama bekerja.

Sedangkan untuk pengunjung, wajib menggunakan masker dan tidak boleh melepasnya selama perawatan berlangsung.

Baca juga: 6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hami, Minum Produk Susu Termasuk?

Untuk alat yang dipakai secara berulang, harus dibersihkan secara berkala.

Peralatan tersebut dapat dicuci menggunakan deterjen atau di semprot disinfektan.

Dokter Reisa juga mengingatkan kepada pelaku usaha perawatan dan kecantikan untuk menjaga kualitas udara di tempat usaha dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari yang masuk.

Ia juga menghimbau untuk pembayaran dilakukan secara non tunai dengan memperhatikan disinfeksi untuk mesin pembayaran.

Akan tetapi, jika tetap harus menggunakan uang tunai, dapat mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer setelahnya bertransaksi.

"Nah, kalau harus bertransaksi dengan uang tunai, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau minimal menggunakan hand sanitizer setelahnya itu harus dibudayakan," ujar Dokter Reisa.

"Bahkan, budaya cashless ini sesuai loh dengan gerakan nasional non tunai atau GNNT yang dicanangkan oleh Bank Indonesia sejak Agustus 2014," tambahnya.***(Tita Salsabila/Pikiranrakyat.com)

 

 

 

 

 

 

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler