Menikah di Atas 35 Tahun Berisiko Lahirkan Bayi Stunting, Berikut Penjelasannya

18 September 2023, 17:36 WIB
Ilustrasi Menikah di Atas 35 Tahun Berisiko Lahirkan Bayi Stunting, Berikut Penjelasannya /freepik/

PORTAL MAJALENGA - Menikah pada usia di atas 35 tahun baik pria maupun wanita berisiko membuat janin tumbuh dengan kurang baik. Bahkan dapat berisiko melahirkan bayi stunting.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo di sela-sela Bakti Sosial Kepala Staf Angkatan Darat yang dilaksanakan di Makodam III/Siliwangi di Jalan Aceh, Kota Bandung pada Kamis 14 September 2023.

Menurutnya baik seorang laki-laki maupun perempuan yang menikah di usia tersebut dianggap sudah menua.

Baca Juga: Dilantik Ketua KONI Jabar: KONI Majalengka Target 15 Besar Porda 2026, Tuan Rumah Porda 2030

"Sudah aging yah, sehingga khawatir bayi yang akan dilahirkan juga berisiko tidak sehat yang menjadi salah satu gejala awal stunting," tuturnya dikutip dari Pikiran-Rakyat.com

Stunting merupakan kondisi di mana, seorang anak mengalami keterlambatan pertumbuhan, baik secara fisik maupun mental, disebabkan kekurangan gizi dan perawatan yang kurang memadai pada masa pertumbuhan.

Pada kesempatan itu pula, Hasto juga memuji penanganan stunting di wilayah Jawa Barat yang sudah mencapai 17 persen pada akhir tahun 2022.

Baca Juga: Menuju 1.000 Gol di Liga Indonesia: Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak Puji Ezra Walian dan Arsan Makarin

Hal itu tentu dikarenakan banyaknya dukungan dari berbagai NGO yang terjun langsung dalam penanganan stunting.

Selain itu Hasto juga mengucapkan terima kasih karena program bapak asuh dan bunda asuh anak stunting semakin inklusif.

Hal ini karena didukung penuh dan diapresiasi setiap elemen bangsa mulai dari TNI, Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), pengusaha dan tokoh masyarakat.

Baca Juga: 1 Triliun akan Dibagikan untuk Masjid di Jawa Barat, Begini Kata Politisi Asal Majalengka

"Bahkan di beberapa wilayah semisal Aceh, maupun NTB pegawai provinsinya sudah menjadi bapak asuh. Pengusaha pun melakukan hal yang sama, semisal Apindo yang sekitar 1.000 anggotanya juga jadi bapa asuh. Karenanya dengan begitu bisa menekan angka anak yang beresiko alami stunting," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Ketua Umum Persit Kartika Chandra, Kirana Rahma Dudung Abdurrachman juga diminta menjadi Ketua Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

"Sehingga dengan begitu bisa mempercepat penurunan stunting. Ini karena semua akan melibatkan diri," tutur Hasto.

Rahma juga menyampaikan kepada jajaran Persit Kartika Chandra akan selalu mendukung upaya penekan prevalensi stunting.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler