Pemkab Garut Belum Pastikan Lahan Relokasi Untuk Korban Longsor Cilawu

- 26 Februari 2021, 10:00 WIB
Pemkab Garut seidkan 28 unit rumah untuk korban longsor Garut selatan
Pemkab Garut seidkan 28 unit rumah untuk korban longsor Garut selatan /Instagram/pemkab_garut/Deni Septyan/

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat belum dapat memastikan lahan mana saja yang cocok untuk relokasi warga yang menempati 109 rumah di daerah terancam bencana tanah longsor di Kecamatan Cilawu karena saat ini masih menunggu hasil kajian dari PVMBG.

"Saya belum menerima informasi berdasarkan kajian dari BPBD, mana yang cocok. Tapi kita sudah ada enam lokasi yang sudah disurvei untuk relokasi," kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman di Garut, Kamis.

Pemkab Garut telah melakukan langkah cepat untuk menangani masyarakat yang rumahnya terdampak maupun terancam bencana tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu sejak 12 Februari 2021.

Baca Juga: Begini Tips Berkendara Untuk Kurangi Pencemaran Udara

Langkah yang sudah dilakukan dengan mengevakuasi seluruh warga ke tempat pengungsian dan melarang kembali ke rumah karena daerah tersebut terancam bahaya bencana tanah longsor.

Tercatat, kata Helmi, rumah warga yang berada di daerah rawan longsor sebanyak 109 rumah, dan semuanya harus direlokasi ke tempat aman dari ancaman bencana alam longsor.

"Rumah yang masuk zona merah ada 60 rumah, yang mauk zona kuning ada 49 rumah, sementara ada 109 rumah," katanya.

Baca Juga: Anggota DPR RI Fraksi PKB Maman Imanulhaq Ajak Masyarakat Ikut Vaksinasi Covid-19

Ia menyampaikan Pemkab Garut saat ini sedang berusaha mencari lahan yang diperkirakan butuh 1,2 hektare untuk merelokasi semua rumah warga yang terdampak bencana longsor itu.

Pemkab Garut, lanjut dia, sudah ada beberapa lokasi yang akan diusulkan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mengkaji lahan yang cocok dijadikan tempat tinggal.

Baca Juga: Pembangunan Jalur Puncak II Bogor Harus Dilanjut demi Ekonomi Masyarakat

"Mudah-mudahan hasilnya segera, sehingga kita bisa mengetahui mana daerah yang aman dan mana yang harus direlokasi," katanya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x