PORTAL MAJALENGKA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil secara resmi telah menetapkan bahwa Bandung Raya Siaga 1 Covid-19 sejak Selasa, 15 Juni 2021.
Penetapan Bandung Raya Siaga 1 Covid-19 tersebut berdasarkan dua daerah yang masuk zona merah. Kedua daerah itu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.
Ridwan Kamil mengungkapkan, salah satu yang paling terdampak dari kenaikan Covid-19 yang terjadi di Bandung Raya adalah banyak menyerang bayi dan para ibu-ibu. Sehingga menimbulkan klaster baru di dalam keluarga.
Baca Juga: 313.200 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Bio Farma Bandung Dikawal Kodam Jaya
"Diantara yang dirawat ada bayi-bayi yang terpapar COVID-19 dari ibunya, ada sekeluarga yang dirawat sehabis dikunjungi anaknya. Rata-rata kluster keluarga," kata Ridwan Kamil, dikutip Portal Majalengka dari unggahan akun Instagramnya @ridwankamil, pada Rabu 16 Juni 2021.
Dengan terjadinya klaster keluarga yang terpapar Covid pada-19 begitu tajam, hal tersebut membuat Ridwan Kamil mengambil langkah tegas. Dia menyiapkan penambahan ribuan kasur di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung (RSKIA) Bandung
"3000 kasur/bed baru untuk pasien covid sedang dipersiapkan untuk antisipasi lonjakan kasus di Jawa Barat pasca Lebaran 2021," tuturnya.
Baca Juga: Kota Bandung Siap Gelar PTM Terbatas, Utamakan Keselamatan Anak
Oleh sebab itu, Kang Emil, sapaan akrabnya, meminta agar warga Jabar patuh dan disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan. Demi menjaga keselamatan, dan memberikan perlindungan kepada masyarakat, serta untuk pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.
"Mari saling bantu dengan satu hal: disiplin Prokes," jelasnya.
Sementara itu, Kang Emil juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak berkunjung terlebih dahulu ke tempat-tempat wisata yang berada di kawasan Bandung Raya. Guna menekan angka Covid-19.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut 30.225 Kasus Covid-19 di Jawa Barat, 40 Persennya Data Lama
"Sekali lagi: sampai minggu depan mohon wisatawan tidak berkunjung dulu ke kawasan Bandung Raya karena kondisi ini," paparnya.***