Begini Peluang Ridwan Kamil Rebut Kursi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat

27 Februari 2021, 21:10 WIB
Akui dapat tawaran dari beberapa partai, Ridwan Kamil: Saya Diminta Memimpin. /Humas Jabar

PORTAL MAJALENGKA - Wacana Ridwan Kamil yang akan merebut kursi ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat menjadi hal yang mustahil terjadi.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua DPD Golkar Majalengka, Asep Eka Mulyana. Dia mengatakan, bahwa wacana Ridwan Kamil merebut kursi DPD Partai Golkar Jawa Barat akan menjadi catatan penting bagi partai yang sangat kental dengan kaderisasinya.

Sehingga peluang bagi Ridwan Kamil yang notabene bukan kader, untuk merebut kursi di DPD Partai Golkar Jawa Barat tidaklah mudah.

Baca Juga: Forum Warga Merdesa Kampung Kaputren Desa Putridalem Bahas Efektivitas PJJ

"Hal yang tak mungkin terjadi. Suatu hal Mustahil, karena partai Golkar ini adalah berbasis kader, tidak mungkin dari eksternal bebas melenggang merebut kursi ketua," ujarnya.

Tak hanya itu, Jipep begitu sapaannya, menjelaskan, ketika pihak eksternal dengan mudahnya masuk ke partainya, hal itu akan mencederai aturan organisasi (partai) yang selama ini menjadi pegangan perjuangan.

"Seandainya benar wacana itu, ini adalah catatan fatal dalam keberlangsungan dinamika partai. Minimal untuk calon pengurus atau pimpinan partai ialah dia harus aktif terlebih dahulu sebagai anggota atau dia memiliki kartu keanggotaan," lanjutnya.

Baca Juga: Seorang Santri Hilang Terseret Arus saat Sedang Mandi di Sungai Mujur 

Ketua Golkar yang juga Wakil Ketua DPRD Majalengka itu pun menilai apa pun yang disampaikan oleh pengamat politik universitas al-Azhar Indonesia adalah suatu hal yang wajar.

Akan tetapi, ketika membahas Partai Golkar dia menegaskan bahwa tidak mudah bisa gabung dalam partainya. "Yang jelas partai kita berbasis kader, keanggotaannya juga harus pasti," katanya.

Sementara itu, ketua DPC NasDem Majalengka, Wawan Darmawan mengatakan, pada prinsipnya secara pribadi dan partai tidak mau berkomentar urusan internal partai lain di luar NasDem.

Baca Juga: 4.200 Pengurus Bank Sampah Ikuti Pelatihan Pengelolaan Sampah Oleh Kementerian LHK

Menurut Wawan, hubungan Partai NasDem dengan Ridwan Kamil juga ketika dulu mengusung sebatas hubungan partai. Ridwan Kamil sebagai warga yang diusung dan didukung. Karena waktu itu pun tidak ada kaitan perjanjian bahwa Ridwan Kamil harus jadi kader NasDem.

“Sebagai warga negara sejatinya bebas menentukan pilihan politik dan bergabung dengan kekuatan politik baik ormas maupun partai politik. Hanya sejatinya juga partai politik di Indonesia harus konsisten dan komitmen bahwa kaderisasi partai politik adalah penting dibenahi dan dikuatkan,” ujarnya.

Menurut Wawan, kaderisasi partai politik menjadi bagian penting. Bagaimana calon-calon pemimpin ke depan terlahir dari proses kaderisasi partai politik itu sendiri.

Baca Juga: Indonesia Kini Punya Taksi Terbang dengan Rute Bandara Soetta ke 72 Titik Jabodetabek

“Saya termasuk yang mengusulkan agar kaderisasi partai politik menjadi komitmen pemerintah dengan cara menambah anggaran bagi partai politik dalam melaksanakan pendidikan politik,” ujarnya.***

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler