"Kami menganggap ini sebagai bukti baru yang membuktikan bahwa perang Israel terhadap warga sipil Palestina bertujuan mengosongkan seluruh wilayah Jalur Gaza utara dari penduduk Palestina," kata kementerian itu.
Serangan pembantaian yang dilakukan Israel dengan menargetkan sekolah UNRWA telah menghina komunitas internasional dan PBB. Tuntutan masyarakat internasional yang menyerukan perlindungan warga sipil dianggap angin lalu.
Sudah lebih dari 12 ribu warga Palestina tewas. Termasuk 8.300 perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kebiadaban Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu. Dan lebih dari 30 ribu lainnya korban terluka.
Baca Juga: Kekayaan Capres-Cawapres Pilpres 2024 dari Data LHKPN, Anies Terendah, Prabowo Tertinggi
Ribuan bangunan dan infrastruktur lainnya, termasuk rumah sakit, dan tempat-tempat peribadatan baik masjid dan gereja di Gaza, hancur porak poranda.
Kekejian Israel tidak hanya itu, mereka juga melakukan blokade memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza serta mengurangi bantuan kemanusian. Kendati demikian pihak Israel sendiri menanggung kematian yang mencapai 1.200 orang.***