Network
PORTAL MAJALENGKA – Turis mancanegara yang datang ke Amerika Serikat dari manapun di dunia termasuk warga negara Amerika, harus menunjukkan bukti negatif tes Covid-19 atau swab yang diambil dalam waktu 24 jam setelah keberangkatan mereka.
Kebijakan swab tersebut langsung diumumkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden akhir pekan lalu. Rencana baru tersebut tidak membuat pengecualian untuk status vaksinasi Covid-19.
“Jadwal pengujian swab yang lebih ketat ini memberikan tingkat perlindungan tambahan, karena para ilmuwan terus mempelajari varian baru Covid-19, Omicron,” kata Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Namun, pengumuman itu tidak jelas apakah turis harus mengikuti tes PCR yang bisa memakan waktu berhari-hari untuk menghasilkan hasil, atau apakah tes cepat dapat diterima.
Baca Juga: Pemerintah Larang WNA dari Negara Terkonfirmasi Omicron Masuk ke Indonesia
Biden terbang ke National Institutes of Health untuk menjelaskan upaya baru untuk menyediakan booster, lebih banyak pengujian, dan vaksin untuk memerangi Covid-19 dan varian Omicron.
Joe Biden mengatakan dia sangat mendukung peninjauan untuk vaksinasi Covid-19 anak di bawah 5 tahun.
Presiden mengatakan orang Amerika harus siap menghadapi peningkatan kasus virus corona selama musim dingin, tetapi menyatakan itu hanya menjadi perhatian dan tidak panik.
Pemerintahannya meluncurkan pendekatan multi-segi untuk mengatasi pandemi setelah kasus varian Omicron terdeteksi di California dan Minnesota.
Baca Juga: Hindari Varian Omicron Masuk Indonesia, Kemenhub Rilis Aturan Penerbangan Internasional Terbaru
Sekretaris Pers Gedung Putih mengatakan kemungkinan larangan selebaran domestik yang tidak divaksinasi tidak ada yang salah. Penggunaan masker juga akan diwajibkan di semua pusat transit masal dan bandara hingga 18 Maret 2022. Mandat tersebut telah ditetapkan yang berakhir 18 Januari 2022.
Joe Biden juga memperkenalkan pedoman yang lebih ketat untuk turis internasional, termasuk tes Covid-19 dalam 24 jam setelah penerbangan mereka ke AS. Perusahaan asuransi juga akan menanggung biaya tes di rumah untuk orang Amerika.
Pidatonya datang satu jam setelah CDC mengkonfirmasi kasus kedua strain super Omicron telah ditemukan di AS, kali ini pada seorang pria Minnesota yang divaksinasi yang menghadiri konvensi anime di New York bulan lalu. Sementara kasus pertama terdeteksi di California.
Varian super Omicron setidaknya 2,4 kali lebih mungkin untuk menginfeksi ulang seseorang daripada jenis aslinya, menurut data dunia nyata pertama yang keluar dari Afrika Selatan di mana ia memicu peningkatan infeksi yang meroket.
Baca Juga: Waspadai Hoaks Varian Baru Omicron, Sejak Januari Ada 2010 Kasus
Peneliti pemerintah mengatakan telah ada 35.670 infeksi ulang sejak awal pandemic, dan risiko infeksi ulang turun menjadi 0,7 selama gelombang kedua berbahan bakar Beta musim dingin lalu dan gelombang Delta ketiga musim panas ini dibandingkan dengan gelombang pertama.
Afrika Selatan telah mengalami lonjakan besar dalam kasus Covid sejak varian pertama kali ditemukan, dengan negara tersebut melaporkan 11.535 kasus baru pada hari Kamis setelah rata-rata kurang dari 500 kasus baru per hari hanya dua minggu yang lalu.
Berita penyebaran varian di AS datang setelah pesta liburan di Norwegia yang diyakini sebagai wabah varian Omicron terbesar hingga saat ini, dengan setidaknya 50 peserta yang divaksinasi dinyatakan positif.
Biden mengatakan munculnya varian baru tidak boleh menimbulkan kepanikan dan bersikeras akan dikalahkan oleh lebih banyak orang Amerika yang mendapatkan booster dan vaksin serta mengenakan masker di dalam ruangan. *
