Baca Juga: Defisit APBN Masih Lebih Baik, Ini Penjelasan Sri Mulyani
“Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari,” katanya dalam pernyataan yang diunggah di Twitter oleh juru bicara Gedung Putih Dan Scavino.
Kekacauan pada hari Rabu terjadi setelah Trump berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih.
Trump mengatakan kepada mereka untuk berbaris di Capitol untuk mengungkapkan kemarahan mereka terhadap proses pemungutan suara.
Baca Juga: Pemerintah Kembali Tegaskan Indonesia Tak Berniat Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Dia mengatakan kepada pendukungnya untuk menekan perwakilan terpilih mereka untuk menolak hasil, mendesak mereka ‘untuk melawan.’
Sejumlah anggota Kongres ternama dari Partai Republik menyampaikan kritik kuat atas Trump, dan menyalahkan dia atas kekerasan pada hari itu.
“Tak ada keraguan bahwa Presiden telah membentuk massa itu, Presiden memancing massa, Presiden berbicara kepada massa. Dia memantik api itu,” ujar Kepala Konferensi Partai Republik DPR, Liz Cheney, mengatakan dalam cuitan di Twitter.
Senator dari Partai Republik, Tom Cotton, seorang pimpinan konservatif dari Arkansas, menyerukan agar Trump menerima kekalahannya dalam pemilu dan ‘berhenti menjerumuskan warga Amerika dan menanggalkan kekerasan massa.’ ***