RESMI Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden, Ini Kata Gedung Putih Soal Transisi

8 Januari 2021, 07:30 WIB
Joe Biden resmi ditetapkan sebagai Presiden AS dari hasil Kongres yang digelar dalam suasana demo ricuh. Gedung Putih siapkan transisi tertib /Tangkap layar Instagram.com/@joebiden

PORTAL MAJALENGKA - Kongres Amerika Serikat secara resmi mengesahkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat dalam pemilu presiden, Kamis 7 Januari 2021.

Pengesahan kemenangan Joe Biden dilakukan beberapa jam usai ratusan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol Amerika Serikat dalam serangan mengerikan terhadap demokrasi AS.

Segera setelah pengesahan Joe Biden, Gedung Putih merilis pernyataan dari Trump di mana dia menjanjikan ‘transisi yang tertib’ pada 20 Januari saat Biden akan dilantik sebagai presiden.

Baca Juga: Komentar DPR RI soal Aksi Pendukung Trump Bikin Ricuh di Capitol Hill Amerika Serikat

Kongres melanjutkan tugas dalam mengesahkan kemenangan suara elektoral yang diperoleh Biden, Rabu 6 Januari 2021 usai kisruh di Gedung Capitol.

Pengesahan Joe Biden juga sempat diwarnai perdebatan yang terulur lama hingga Kamis dini hari waktu setempat.

Usai perdebatan, Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat menolak dua keberatan terhadap penghitungan suara dan mengesahkan suara elektoral final dengan perolehan 306 suara untuk Biden dan 232 suara untuk Trump.

Baca Juga: Pendukung Donald Trump Rusuh, FBI Amankan Benda yang Diduga Alat Peledak

Wakil Presiden Mike pence, dalam mengumumkan total akhir suara yang mendukung kemenangan Biden, mengatakan bahwa pengesahan itu ‘akan dianggap sebagai pernyataan yang memadai dari orang-orang yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat.’

Wakil presiden terpilih Kamala Harris akan dilantik bersama Biden pada 20 Januari 2021 mendatang.

Hasil  pengesahan tak pernah diragukan, namun terinterupsi para perusuh yang disemangati oleh Trump, yang memaksa menerabas barikade keamanan lokal, merusak jendela dan memanjat tembok untuk berusaha masuk ke Gedung Capitol.

Baca Juga: Polri Kerahkan 83.566 Personel Kawal Perjalanan Vaksin Covid-19

Pihak kepolisian menyebut empat orang meninggal dunia dalam kekisruhan itu -satu dari tembakan dan tiga akibat keadaan darurat medis- dan 52 orang telah ditangkap.

Sejumlah perusuh mengepung ruang majelis DPR saat para anggota parlemen berada di dalam, menggedor-gedor pintu dan memaksa penundaan debat terkait pengesahan itu.

Para petugas keamanan menumpuk perabotan untuk menahan pintu ruang majelis dan mengeluarkan senjata api sebelum membantu para anggota parlemen dan sejumlah pihak lain melarikan diri.

Baca Juga: Dijual Masker Elektrik Transparan Dilengkapi Kipas Mini dan Baterai, Begini Rupanya

Serangan terhadap Capitol merupakan puncak dari retorika yang memecah belah dan meningkat selama berbulan-bulan seputar pemilu pada 3 November.

Dengan presiden dari partai Republik berulang kali membuat klaim palsu bahwa pemungutan suara itu dicurangi dan mendesak para pendukungnya untuk membantu membalikkan kekalahannya.

Trump bersikeras membuat klaim palsu bahwa dia telah memenangkan pemilu, bahkan ketika dia mengatakan transisi akan teratur.

Baca Juga: Defisit APBN Masih Lebih Baik, Ini Penjelasan Sri Mulyani

“Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari,” katanya dalam pernyataan yang diunggah di Twitter oleh juru bicara Gedung Putih Dan Scavino.

Kekacauan pada hari Rabu terjadi setelah Trump berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih.

Trump mengatakan kepada mereka untuk berbaris di Capitol untuk mengungkapkan kemarahan mereka terhadap proses pemungutan suara.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Tegaskan Indonesia Tak Berniat Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Dia mengatakan kepada pendukungnya untuk menekan perwakilan terpilih mereka untuk menolak hasil, mendesak mereka ‘untuk melawan.’

Sejumlah anggota Kongres ternama dari Partai Republik menyampaikan kritik kuat atas Trump, dan menyalahkan dia atas kekerasan pada hari itu.

“Tak ada keraguan bahwa Presiden telah membentuk massa itu, Presiden memancing massa, Presiden berbicara kepada massa. Dia memantik api itu,” ujar Kepala Konferensi Partai Republik DPR, Liz Cheney, mengatakan dalam cuitan di Twitter.

Senator dari Partai Republik, Tom Cotton, seorang pimpinan konservatif dari Arkansas, menyerukan agar Trump menerima kekalahannya dalam pemilu dan ‘berhenti menjerumuskan warga Amerika dan menanggalkan kekerasan massa.’ ***

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler