PORTAL MAJALENGKA – PT PG Rajawali II dari tahun 2018 sudah melaunching program kemitraan budidaya tebu yang melibatkan masyarakat desa penyangga di lingkungan areal HGU PG Jatitujuh.
Direktur Utama PT PG Rajawali II Sagita Hariadin mengatakan, program ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Program kemitraan ini sebagai wujud kepedulian perusahaan dalam rangka membangun harmoni dengan masyarakat desa penyangga.
Baca Juga: Jokowi: Ditengah Pandemi Covid 19, Sektor Pertanian Bisa Jadi Andalan
Selain itu, program ini memberikan dampak yang sangat besar baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat.
Meliputi pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan ekonomi, keamanan lingkungan kebun dan kebakaran ataupun pengrusakan .
“Manfaatnya, kepastian suplai bahan baku tebu ke pabrik melahirkan mitra-mitra petani yang mampu mengolah kebun tebu, serta terjalinnya interaksi antara perusahaan dengan masyarakat. Muara akhirnya, yaitu lahirnya entitas ekonomi desa berupa bumdes,” ujarnya, Rabu 7 Oktober 2020.
Baca Juga: Dari Kemitraan Tebu, Bumdes Pandawa Pilangsari Raup Untung
Sagita menjelaskan, program ini sudah berjalan dua kali masa tanam yaitu masa tanam 2018/2019 dan 2019/2020. Dengan melibatkan masyarakat dari 22 desa penyangga terbagi menjadi 11 desa wilayah kabupaten Majalengka dan 11 desa wilayah kabupaten Indramayu.