Udang Selingkuh khas di Kawasan Pegunungan Papua, Bisa Diolah Menjadi Beragam Makanan

- 16 Januari 2024, 13:26 WIB
Kuliner Wamena, Udang Selingkuh. Udang Selingkuh khas di Kawasan Pegunungan Papua, Bisa Diolah Menjadi Beragam Makanan
Kuliner Wamena, Udang Selingkuh. Udang Selingkuh khas di Kawasan Pegunungan Papua, Bisa Diolah Menjadi Beragam Makanan /@Verantantri/Instagram

Secara ilmiah, udang selingkuh ini masuk ke dalam genus Cherax sp dan merupakan organisme dasar serta pemakan di dasar perairan.

Seperti dikutip dari Mongabay, Pegunungan Papua memiliki 13 spesies Cherax, di antaranya adalah Cherax monticola yang hidup di Sungai Baliem.

Baca Juga: UPDATE! Ini Jadwal Penerbangan Pesawat Keberangkatan di BIJB Kertajati Majalengka Selasa, 16 Januari 2024

Kemudian ada juga spesies Cherax lorenzi yang dijumpai di bagian barat pegunungan Papua hingga Sungai Lorentz. Udang selingkuh juga dapat ditemui di perairan Danau Habema, Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi.

Diketahui bahwa habitat alami Cherax sp memang berada di danau, rawa atau sungai yang berlokasi di daerah pegunungan. Ini seperti dikutip dari jurnal penelitian yang disusun Hendri S Lekatompessy dan Gretha W Da Costa pada 2019 berjudul Inventarisasi Jenis-jenis Lobster Air Tawar (Cherax Sp.) Di Danau Tigi Kampung Widimei Kabupaten Deiyai.

Di samping itu, lobster air tawar Cherax sp bersifat endemik karena terdapat spesifikasi pada spesies lobster air tawar yang ditemukan di habitat alam tertentu. Peneliti juga menemukan bahwa persebaran lobster air tawar Cherax sp ini tidak ditemukan pada semua tempat dan hanya terbatas pada wilayah-wilayah tertentu.

Artinya, lobster Cherax penyebarannya termasuk dalam kisaran sempit.

Peneliti pada Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hari Suroto menjelaskan, dalam sebuah ekspedisi penelitian hunian awal prasejarah yang dilakukan peneliti dari Balai Arkeologi Papua pada 2019 di Lembah Baliem, ditemukan pula spesies lain dari udang selingkuh.

Lokasinya berada di dalam Gua Tobece, Kampung Parema, Distrik Wesaput, Wamena. Ukuran tubuhnya lebih kecil, sekitar 1--1,5 sentimeter dan transparan sehingga organ dalamnya dapat terlihat jelas.

Masyarakat Suku Dani kerap menjadikan lobster air tawar ini bagian dari lauk makanan mereka dan ditangkap di sungai sekitar Lembah Baliem hanya dengan tangan kosong atau dengan bantuan alat serok terbuat dari rajutan kulit kayu pohon melinjo. Sebagian lainnya menangkap hewan unik ini menggunakan jala atau alat pancing.

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah