“Sebagai regulator, kita juga bertanggung jawab untuk mencari jalan keluar, sebagai fasilitator. Bukan hanya menjawab tantangan permodalan namun juga bisa memberikan akses,” paparnya.
Karena itu, ia menekankan, pihaknya sangat membutuhkan masukan dari para pemuda, agar dapat membangun ekosistem yang sesuai dan menjawab kebutuhan yang ada secara tepat sasaran. “Jangan sungkan memberikan masukan,” tandasnya.
Yossi juga menjelaskan bahwa pemerataan pelayanan kepemudaan ke seluruh Indonesia adalah tugas yang harus dilakukan.
Untuk menjawab tantangan itu, selain merangkul kementerian terkait yang memiliki akses ke pemuda-pemuda di daerah, pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Daerah.
Hal ini, agar pelayanan kepemudaan bisa merangkul pemuda di kantong-kantong yang belum tersentuh.
Selain permodalan, akses, pembinaan, dan pemerataan, Yossi menambahkan perlunya mengembangkan mental wirausaha yang juga bisa diperkuat melalui dukungan keluarga dan
lingkungan.
Baca Juga: Ribuan Buruh Pabrik Rokok di Cirebon Terima Bantuan Langsung Tunai
Maka itu, ia juga mengharapkan peran aktif dari mereka yang sudah berhasil untuk turut membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda.
“Para pemuda yang sudah berhasil, diharapkan bisa merangkul para pemuda lainnya, paling tidak, menularkan virus kebaikan,” tutur Yossi.