Indonesia Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik, Target Semester Pertama Tahun Ini Rampung

- 2 Februari 2021, 20:35 WIB
Kawasan industri di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan Maluku Utara, akan produksi baterai mobil listrik, sedang memasuki tahap konstruksi akhir.
Kawasan industri di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan Maluku Utara, akan produksi baterai mobil listrik, sedang memasuki tahap konstruksi akhir. /Abdul Fatah/ANTARA

Namun, kini ungkapan tersebut berubah menjadi baterai adalah masa depan. Lantaran di masa mendatang semua energi akan bisa dikonservasikan dalam bentuk baterai.

Ia mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2020 memiliki posisi yang kuat untuk bisa membangun industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan baterai EV yang terintegrasi. Terlebih dengan dukungan sebagai negara terbesar di dunia yang memiliki cadangan nikel, bahan baku utama baterai EV.

Baca Juga: Ada 1402 Hoaks Terkait Covid-19, Masyarakat Harus Waspada

"Ini yang ke depan perlu kita perhatikan. Jangan sampai kita memiliki sumber daya yang cukup tapi kita tidak manfaatkan keunggulan yang kita miliki," katanya.

Pahala juga mengingatkan agar jangan sampai kesalahan di masa lampau terulang. Di mana Indonesia hanya sekadar mengekspor sumber daya mineral namun tidak memanfaatkan potensi penciptaan nilai tambah produknya.

Pengembangan industri baterai kendaraan listrik diperkirakan akan memberi dampak bagi perekonomian nasional sebesar 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp400 triliun pada 2027 mendatang.

Baca Juga: Dampak Abrasi, Sejumlah Desa di Kawasan Pesisir Tenggelam

"Pengaruh industri ini luar biasa, diperkirakan pada 2027 nanti dampaknya terhadap PDB bisa mencapai 25 miliar dolar AS atau mendekati Rp400 triliun dan mempekerjakan sekitar kurang lebih 23 ribu karyawan," katanya.***

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah