Tahun Depan Kebutuhan Gula Mentah 3,36 Juta Ton

- 23 November 2020, 15:15 WIB
Gula Jawa, gula merah atau gula kelapa sebagai oleh-oleh yang dijual di Pasar Beringharjo Yogyakarta.
Gula Jawa, gula merah atau gula kelapa sebagai oleh-oleh yang dijual di Pasar Beringharjo Yogyakarta. /(portaljogja.com/Bagus Kurniawan)

Belum lagi proses importasi dari negara produsen juga tidak mudah, mulai dari proses pembelian, kesiapan infrastruktur, dan banyak hal yang sering terjadi di luar prediksi.

“Namun, prinsip kami akan selalu mendukung program pemerintah dalam menciptakan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik,” katanya.

Baca Juga: 738.000 Ton Garam Tidak Terserap, Impor Masih Diizinkan

Ditanya apakah rekomendasi impor gula mentah 2021 sudah diterbitkan pemerintah, dia menjawab rekomendasi impor belum diterbitkan. “Kami masih menunggu dari Kemenperin,” katanya.

Saat ini gula mentah dari Thailand sudah habis dan gula mentah Australia hampir selesai panen tebu pada pertengahan/akhir November, sedangkan sisanya sudah menipis.

Karena itu, perolehan gula mentah saat ini hanya dimungkinkan dari Brazil. “Proses importasi gula mentah dari Brazil memerlukan waktu kurang lebih 45–60 hari,” katanya.

Baca Juga: Penting! Penambahan Gula pada Minuman Ini Dapat Mengurangi Manfaat Kesehatan

Dia menambahkan, berdasarkan laporan dari anggota AGRI bahwa stok gula mentah dan produk GKR hanya mampu mencukupi sampai dengan akhir Desember 2020.

Data AGRI menyebutkan, kebutuhan gula mentah dihitung berdasarkan kebutuhan GKR dari industri makanan dan minuman. Prediksi kebutuhan GKR tahun depan ada peningkatan sekitar lima persen.

Jika tahun ini kebutuhan gula mentah sebanyak 3,2 juta ton maka pada tahun depan menjadi 3,36 juta ton. ***

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah