Pesantren Menjadi Klaster Baru Covid 19, Pemerintah Harus Ikut Bertanggungjawab

- 17 Oktober 2020, 13:12 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Jeyaratnam Caniceus

Baca Juga: Anggap UU Cipta Kerja Sangat Penting, Sofyan Djalil: Demonstrasi Terjadi Karena Salah Paham

Pernyataan pejabat publik yang menyetakan bahwa pesantren adalah sumber “limbah” dikala dijumpai kasus korona di pesantren adalah pernyataan yang sentiment terhadap pesantren.

Demikian pula tindakan pemerintah yang terburu-buru meminta memulangkan santri ketika terjadi kasus di pesantren Kuningan adalah tindakan kurang tepat.

Karena hal ini justru berdampak semakin menyebarnya virus ke daerah yang lain. Tindakan seperti ini bukan hanya bagian dari cuci tangan pemerintah tapi juga kurangnya empati dan simpati terhadap musibah yang menimpa.

Baca Juga: Tengah Menjadi Sorotan, Prabowo Ungkap Alasan lakukan Perjalanan ke Luar Negeri

Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Penanganan Wabah?

Wabah adalah musibah yang biasa saja terjadi dimanapun dan kapanpun. Dalam sejarah Islam, wabah pernah terjadi di masa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam yaitu wabah kusta dan thaun. SAW memerintahkan untuk memisahkan mereka yang terkena wabah agar tidak menimbulkan penularan kepada yang lain.

Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian terus-menerus melihat orang yang mengidap penyakit kusta" (HR al-Bukhari). Demikian pula sabda Nabi SAW:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا

"Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah itu. Sebaliknya, jika wabah itu terjadi di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu" (HR al-Bukhari).

Baca Juga: Survei Indometer : Masyarakat Percaya Jokowi Bisa Tangani Resesi dan Pandemi Covid-19

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah