Saatnya Majalengka Berlari Maju, Mengejar Ketertinggalan

- 12 Oktober 2020, 04:00 WIB
M Abduh Nugraha
M Abduh Nugraha /

Oleh : M. Abduh Nugraha, SH*

Ketika melihat presentasi atau ekpose resmi tentang potensi Kabupaten Majalengka dari BappedaLitbang baik saat peringatan Hari Jadi Kabupaten maupun kepada investor, kita di awal presentasi pasti melihat bahwa geografis Majalengka itu terdiri dari dataran rendah di Utara dan dataran tinggi Pegunungan di Selatan.

Dataran rendah di Utara mempunyai potensi ekonomi luar biasa, ada Bandara internasional di Kertajati, ada dua ruas jalan Tol Cipali dan Tol Cisumdawu, sudah banyak industri atau pabrik yang berdiri dan bahkan dilewati Jalan Raya Nasional Bandung-Cirebon.

Baca Juga: UU Cipta Kerja: Perbudakan Moderen

Wilayah Selatan Kabupaten Majalengka ada Gunung Ciremai, dan potensi keindahan alam dimana terdapat banyak objek wisata alam yang sangat indah dan potensi perkebunan dan tanah yang sangat subur untuk ditanami sayuran dan bahkan menanam sayuran dan palawija ini sudah menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat.

Namun anehnya dengan potensi yang luar biasa ini IPM Majalengka masih rendah di Jawa Barat, yang secara kasat mata di bidang olahraga atau MTQ pun sampai 2020 ini Majalengka sudah biasa bertengger peringkat 5 besar dari bawah. Walaupun akhir-akhir ini terjadi peningkatan untuk memperbaiki peringkat tersebut terutama oleh Pemkab dan pemangku terkait.

Baca Juga: Percepatan Pembangunan Pelabuhan Patimban  Saat Pandemi, Urgenkah?

Memang tidak mudah untuk meningkatkan kemajuan bagi Kabupaten Majalengka yang sepuluh tahun yang lalu masih melekat dengan predikat "Kota Pensiunan" atau "The Big Village". Perlu kerja keras semua pihak.

Bahkan pertengahan tahun 2000an waktu penulis kuliah di Bandung, masih banyak orang yang tidak tahu dimana letak Majalengka, bagi orang Bandung masih ada yang tertukar dengan Majalaya atau Cicalengka.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x