Progres Covid-19 dan Implikasinya terhadap Pendidikan; Sebuah Perbandingan

- 23 Agustus 2020, 18:24 WIB
ILUSTRASI: Penyerbaran Virus Corona atau Covid-19/
ILUSTRASI: Penyerbaran Virus Corona atau Covid-19/ //pixabay/geralt

Menurut penuturan Muhammad Marzuki—Mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Mesir—sampai dengan 25 Juli 2020 kasus Covid-19 di Mesir kasus positif baru ada 511, dinyatakan sembuh 933 dan yang meninggal sudah mencapai 40.

Sedangkan jumlah total kasus Covid-19 ada 91.583, total sembuh 32.903 (35,92) dan total meninggal 4.558 (4,97).

Khusus WNI yang dinyatakan positif ada 5 orang, sembuh 3 orang dan yang meninggal 0.

Kebijakan pemerintah Mesir dalam menangani kasus Covid-19 ini sejak awal pandemi dengan melakukan jam malam (curvew) di seluruh Mesir, menutut pelayanan publik kecuali pelayanan kesehatan, memperpanjang 2 (dua) minggu penangguhan penerbangan penumpang komersial internasional hingga bulan April 2020.

Pusat perbelanjaan juga ditutup, toko, restoran, café mulai pukul 17.00-06.00 dan tutup total selama akhir pekan kecuali dalam keadaan darurat misalnya untuk keperluan ke Rumah Sakit, supermarket dan apotik.

Melarang penyelenggaraan duka cita kematian, pernikahan baik di Masjid atau Gereja termasuk perayaan hari besar keagamaan hingga batas waktu yang belum ditentukan dan untuk sementara meniadakan penyelenggaraan shalat Jum’at di masjid.

Meliburkan sekolah dan Perguruan Tinggi hingga pertengahan April 2020, dan menyiapkan dana sebesar 100 Milyar EGP untuk mengatasi wabah Covid-19, membatalkan atau menunda semua kegiatan yang melibatkan orang banyak—baik kegiatan likal, nasional mauoun internasional—di samping tetap harus menggunakan masker untuk semua orang tanpa kecuali, bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi atau denda sebesar 4000 EDP (3,7 jt).

Sedangkan KBRI Kairo juga melakukan langkah-langkah antisipatif melalui kebijakan; membentuk Satgas Covid-19 KBRI Kairo, memberikan bantuan masker, vitamin, dan obat-obatan bagi WNI yang ada di Mesir, memberikan bantuan logistik, hand sanitizer, pendeteksi suhu tubuh, memberlakukan work from home, prinsip sosial distancing, meliburkan kegiatan-kegiatan di KBRI, dan meliburkan sekolah Indonesia Kairo selama satu bulan.

Kebijakan akademik Universitas Al-Azhar juga dalam kaitannya dengan pendidikan melakukan langkah-langkah; pembelajaran program Bahasa Arab (Dirasah Khosoh), program S1 dan S2 tetap melakukan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pembeljaran jarak jauh atau daring.

Sedangkan untuk jenjang SMP (I’dadi) dan SMA (Tsanawi) Al-Azhar—seperti halnya sekolah umum—diliburkan sejak tanggal 15 Maret dan tidak ada kelas atau pembelajaran jarak jauh.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah