Progres Covid-19 dan Implikasinya terhadap Pendidikan; Sebuah Perbandingan

- 23 Agustus 2020, 18:24 WIB
ILUSTRASI: Penyerbaran Virus Corona atau Covid-19/
ILUSTRASI: Penyerbaran Virus Corona atau Covid-19/ //pixabay/geralt

Persoalannya, tidak semua pelajar/mahasiswa memiliki komputer, tidak semua rumah atau tempat pelajar dan mahasiswa ada akses internet dan tidak semua pelajar/mahasiswa mampu untuk membeli kuota internet yang digunakan untuk pembelajaran online.

Ada beberapa fakta menarik; Pertama, Peranan Pusat Islam  University (Jaheis) untuk membantu pelajar untuk membeli komputer serta menyediakan sejumlah biaya untuk akses internet. 

Di samping itu pelajar juga dapat menikmati skim akses free sebanyak 1 GB yang disediakan oleh pihak kerajaan Malaysia kepada setiap pemilik nomor HP yang terdaftar mulai pukul 8.00-18.00.

Sumber Jahes dari dana pemungutan zakat, sumbangan korporat, infak & Shodaqah warga kampus serta wakaf. Kedua, institusi lain yang terdampak Covid-19 adalah pondok dan tahfidz (Institusi Pendidikan Islam).

Jabatan Kemajuan Islam Malaysia mengambil inisiatif negara menyediakan sekitar RM 21 juta (Rp. 714 M) untuk membantu 2.119 institusi pendidikan yang terdampak Covid-19.

Membantu 22.920 orang guru sekitar RM 800 (2,5 juta) per orang. Bantuan kepada institusi sekitar RM 10 dikali dengan jumlah pelajar yang ada di institusi tersebut.

Ketiga, Peranan Majlis Ugama Islam Pahang (MUIP) menyediakan anggaran untuk zakat dalam menghadapi Covid-19 sekitar RM 14.20 juta untuk 84.386 penerima.

Progres dan Penanganan Covid-19 di Indonesia

Kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada Senin (2/3/2020). Pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.

Sejak hari itu, jumlah kasus positif Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Ada pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan akhirnya sembuh.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah