Kekurangan Guru Bisa Mengancam Generasi

- 17 Februari 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi guru./
Ilustrasi guru./ /Antara/Aloysius Jarot Nugroho

Hanya saja upaya ini bersifat parsial, belum merata, karena masih banyak guru yang luput dari perhatian negara sebagai target pencetak generasi.

Sejatinya, solusi atas ketidakmampuan negara dalam pelayanan pendidikan beserta aspek pendukungnya adalah dengan menerapkan sistem berbasis akidah Islam. Hanya Islam dengan syariatnya yang bisa menyediakan pendidik yang berkualitas tinggi dan darinya lahir generasi-generasi hebat.

Baca Juga: Harapan Semu Perda Pesantren

Dalam pandangan Islam, pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam melahirkan generasi penerus peradaban. Oleh karena itu Islam sangat memperhatikan masalah pendidikan.

Tujuan pendidikan dalam Islam adalah menanamkan akidah, membentuk  kepribadian Islam, melahirkan generasi unggul yang menguasai ilmu pengetahuan, sains dan teknologi.

Untuk menunjang hal-hal di atas tentu saja dibutuhkan peran dari seorang guru yang merupakan tokoh penting dalam mencetak generasi unggul. Islam memberikan penghormatan yang tinggi bagi guru, seperti pada masa Khalifah Umar bin Khattab ra.

Baca Juga: Menaker Dorong Industri Indonesia Berinvestasi di Bidang K3

Beliau mempekerjakan tiga orang guru di Madinah yang mengajar anak-anak dan  memberi gaji lima belas dinar (1 dinar setara dengan 4,25 gram emas, bila saat ini harga emas Rp 700 ribu, berarti gaji yang diterima para guru pada masa itu Rp 44.625. 000). Fantastis.

Kekurangan guru tidak akan pernah terjadi dalam pemerintahan Islam karena tanggung jawab kepala negara sedemikian besar.

Ia memahami bahwa kedudukan guru dalam Islam sangat lah tinggi. Islam memuliakan ilmu, Islam menjamin kesejahteraan guru agar fokus menjalankan tugas utama sebagai pencetak generasi.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah