Sistem Demokrasi Penghilang Sense Of Crisis

- 19 Desember 2020, 11:00 WIB
Desi Nurjanah
Desi Nurjanah /


Oleh : Desi Nurjanah, S.Si

Selepas acara Pilkada serentak 2020 di delapan kota kabupaten di Jawa Barat, Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat mewaspadai adanya potensi kerumunan di tahap penghitungan suara.

Sebagai antispasinya, Satgas menyiapkan pusat isolasi tambahan mengingat kapasitas tempat tidur isolasi positif covid-19 di Jawa Barat telah melebihi ambang batas yang ditentukan WHO.

Tempat isolasi tersebut untuk mengantisipasi adanya kasus baru setelah Pilkada serentak dan libur panjang akhir tahun (pikiran-rakyat.com, 11/12/2020).

Baca Juga: Deretan Film Tentang Ibu dengan Jalan Cerita Paling Menarik

Peningkatan kasus covid-19 dari cluster Pilkada telah diprediksi oleh berbagai kalangan seperti akademisi, para ahli bahkan satgas covid-19.

Akan tetapi, Pilkada tetap diselenggarakan seolah para penguasa seolah tidak memiliki sense of crisis dan tidak peduli atas nyawa masyarakat.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem pemerintahan demokrasi yang dianut oleh masyarakat dan pemimpin negeri ini hanya mementingkan jabatan dan abai terhadap kondisi yang melanda negeri dan masyarakat.

Baca Juga: Tahun ini Lebih Dari 6 Juta Serangan Cyber Mengancam Data Centre Jabar

Padahal Pilkada menghabiskan banyak dana baik dari negara maupun daerah, akan tetapi setelah para paslon terpilih dan menduduki jabatan tidak mampu memberikan perubahan apa-apa terhadap permasalahan masyarakat.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah