Ada Ritual Mistik Berharap Pulung di Balik Proses Pilwu Serentak 2023 di Kabupaten Cirebon

- 22 Oktober 2023, 08:00 WIB
Ada Ritual Mistik Berharap Pulung di Balik Proses Pilwu Serentak 2023 di Kabupaten Cirebon
Ada Ritual Mistik Berharap Pulung di Balik Proses Pilwu Serentak 2023 di Kabupaten Cirebon /Subadi/Portal Majalengka

PORTAL MAJALENGKA - Pilwu Serentak 2023 di 100 desa di Kabupaten Cirebon yang digelar hari ini masih begitu kental dengan aura mistis. Tidak terkecuali di wilayah Kecamatan Kapetakan.

Pilwu Serentak 2023 Kabupaten Cirebon yang dihelat di dua desa di Kecamatan Kapetakan baik Desa Pegagan Lor maupun Desa Kapetakan identik dengan klenik. Sehingga ritual mistik turut mewarnai pesta demokrasi tingkat desa itu.

Kendati zaman sudah serba teknologi digital, namun jalan supranatural atau ritual mistik di balik proses Pilwu Serentak 2023 Kabupaten Cirebon masih tetap ditempuh kebanyakan calon kuwu untuk meraih kemenangan.

Baca Juga: 334 Calon Kuwu di Pilwu Serentak 2023 Kabupaten Cirebon Bakal Sisakan 100 Orang Terpilih, Ini Daftarnya

Berharap Pulung

Beberapa alasan yang disampaikan dari salah satu timses calon kuwu yang sempat diwawancarai Portal Majalengka, mengatakan bahwa upaya bakar kemenyan, pasang ayam jago ataupun beberapa penanda lainnya merupakan ikhtiar agar sang calon kuwu mendapat pulung.

"Sebenarnya segala perangkat serta kegiatan yang dilakukan seperti bakar kemenyan dengan segala sesajen, pasang ayam jago di tempat yang bertuah atau keramat, itu merupakan ikhtiar saja, biar dapat pulung," kata KT, narsumber yang enggan disebut nama lengkapnya itu.

Pulung yang dimaksud menurut KT adalah sebuah keberuntungan. Dikatakan pula bahwa wujud pulung atau ada yang menyebut endaru adalah sebentuk cahaya yang kabarnya turun dari langit.

Baca Juga: Rapimnas Partai Golkar Putuskan Gibran Rakabuming Raka Jadi Cawapres Dampingi Prabowo Subianto

Jika salah satu dari calon kuwu rumahnya kejatuhan pulung dan menetap diam tidak keluar hingga waktu subuh tiba, maka konon besar kemungkinan akan terpilih, tambahnya.

"Jadi nepung laku para leluhur," sambungnya yang artinya meneruskan budaya leluhur. Ia kemudian sedikit menceritakan bahwa asal-usul nama Kuwu untuk sebutan kepala desa di Cirebon adalah tidak lepas daru sejarah babad Cirebon.

Ia menyebutkan awal sebutan kuwu disandangkan pada Ki Gedeng Alang-Aalang. Kemudian sepeninggalnya digantikan Raden Walang Sungsang yang merupakan putra Prabu Siliwangi atau uwak dari Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Kepala Desa di Majalengka Bangun Patung Proklamator Usai Bermimpi Bertemu Bung Karno, Siapa Sosok Donaturnya?

Dibawah kepemimpinan Raden Walang Sungsang, wilayah Cirebon yang dulunya kecil kemudian terus berkembang dan bertambah luas dan subur. Atas jasanya itulah kemudian Raden Walang Sungsang diberi gelar Ki Kuwu atau Mbah Kuwu Cirebon. Sosok alim dan juga sakti.

Karena itulah kemudian pada saban kegiatan pemilihan kuwu berbagai ritual mistik dan doa dilakukan banyak calon kuwu. Mereka memohon kepada Tuhan agar mendapat restu dari penyandang nama Mbah Kuwu Cirebon.

Ayam Jago Jadi Simbol Kemenangan

Sementara itu, Portal Majalengka tadi malam mendapati sebuah ritual di lokasi yang tampaknya dituahkan. Di tempat itu ada banyak orang yang berkerumun melihat-lihat beberapa ayam jago yang tengah dikurung.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Warung Sate Kuningan dengan Rasa Enak dan Juara, Berikut Lengkap Jam Buka dan Alamatnya

Tampak dari beberapa jago yang ada, masing-masing dijaga oleh seseorang yang duduk menunggu dengan mulut komat-kamit sambil bakar dupa.

Asap pekat dupa yang terus mengebul ditambah harum kemenyan yang menyengat kian membuat suasana ritual di lokasi tersebut berasa seram.

Saat ditanyakan perihal mengenai segala ritual yang dilakukan, salah satu di antara orang yang berada di lokasi tersebut merespons. Ia menjelaskan bahwa beberapa ayam jago yang tengah dikurung adalah sebuah simbol atau tanda.

Baca Juga: IYCTC Desak Bakal Capres-Cawapres untuk Memasukkan Pengendalian Konsumsi Rokok ke dalam Agenda Prioritas

Dikatakan orang tersebut, bahwa kalau kondisi ayam jago milik calon tertentu tampak selalu trengginas atau tampak fit tidak loyo serta dalam sekian waktu lebih sering berkukuruyuk bertanda pemiliknya bakal terpilih.

Meski demikian, orang tersebut mengingatkan bahwa itu hanyalah tanda-tanda saja. Kebenarannya dari itu menurutnya hanya Allah yang Maha Tahu.

"Punten mas, itu cuma sekadar tanda-tanda, kebenaran akan hal itu, Wallahu a’lam." tukasnya. ***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah