Mengetahui hal tersebut sang pangeran pun geram dan marah besar karena pesannya tidak dipenuhi dan tidak dipatuhi, lantas sang pangeran berucap
"Eh eh kaya dudu sifate menusa tapi sifate kunyuk (eh eh seperti bukan sifat seorang manusia tapi sifat seekor kera)."
Karena kesaktian sang pangeran tersebut dan dengan izin yang Maha Kuasa, maka seketika utusan tersebut berubah menjadi seekor kera.
Hingga saat ini konon jumlah kera yang ada di Buyut Banjar Bulak tersebut tidak pernah berubah karena belum pernah dijumpai bangkai kera.
Itulah sejarah Desa Bulak dan misteri kera penunggunya tidak pernah berubah jumlahnya.**