Masa Sunan Gunung Jati Pimpin Cirebon hingga Dikenal Jadi Kota Pelabuhan yang Potensial

- 13 Oktober 2022, 07:00 WIB
Masa Sunan Gunung Jati Pimpin Cirebon hingga Dikenal Jadi Kota Pelabuhan yang Potensial
Masa Sunan Gunung Jati Pimpin Cirebon hingga Dikenal Jadi Kota Pelabuhan yang Potensial /lazada

Menurut peneliti bernama Tome Pires dalam buku yang ditulis Eman Suryaman berjudul Jalan Hidup Sunan Gunung Jati, ia menggambarkan bahwa Cirebon pada masa itu merupakan kota pelabuhan yang dipimpin oleh seorang muslim.

Menurutnya, Islam telah hadir di Cirebon sekitar tahun 1470-1475. Hal ini merupakan sesuatu yang dianggap masuk akal.

Baca Juga: Ini yang Terjadi ketika Presiden Gus Dur Kena 'Semprot' Istri Kepala Protokoler Istana

Sebab saat itu, Raden Walangsungsang, sebagai penguasa Lemah Wungkuk atau Nagari Caruban Larang menyerahkan kekuasaannya pada keponakannya, Sunan Gunung Jati di tahun 1479.

Bahkan jika dilihat dari perkembangan Islam di Cirebon, justru kedatangannya lebih awal dari anggapan Tome Pires.

Sebab, pengembaraan Raden Walangsungsang dan adiknya, Nyai Rara Santang ke bukit Amparan Jati untuk menuntut ilmu agama kepada Syaikh Datuk Kahfi menunjukkan bahwa Islam sebenarnya sudah berkembang di daerah tersebut.

Baca Juga: Strategi Sunan Gunung Jati Sambut Tantangan Pangeran Welang Pemilik Pedang Curug Sewu

Hanya saja, pada masa itu, daerah tersebut belum diberi nama Cirebon. Karena nama itu baru muncul setelah Raden Walangsungsang bersama Ki Gedheng Alang-Alang membuka perkampungan di daerah Lemah Wungkuk.

Menurut Timo Pires, Cirebon pada masa itu merupakan kota pelabuhan yang sangat potensial, bagus, dan strategis.

Hal itu didukung dengan adanya empat jujung dan kurang lebih terdapat 10 lancana yang membuat pelabuhan Cirebon dapat dicapai dari berbagai daerah.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Jalan Hidup Sunan Gunung Jati karya Eman Suryaman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah