PORTAL MAJALENGKA - Sejarah dakwah Islam di Indonesia khususnya di Pulau Jawa tidak lepas dari peran Walisongo, yang salah satunya adalah Sunan Gunung Jati.
Wali di Nusantara menurut sejarah cukup banyak, tapi ada sembilan yang kharismatik dan dikenal sebagai Walisongo.
Keterangan mengenai Sunan Gunung Jati dan Walisongo disampaikan DR KH Arrazy Hasyim Lc SFil.I MAHum yang kerap disapa Buya Arrazy Hasyim, dan dikutip Portal Majalengka dari channel YouTube At-Tirfasy.
Baca Juga: Sunan Gunung Jati dan Walisongo Bukan Cocokologi, Ini Catatan Sejarah Menurut Buya Arrazy Hasyim
Buya Arrazy Hasyim menjelaskan, dirinya membutuhkan waktu 6 bulan untuk menemukan bukti tentang Walisongo.
Pembuktian itu melalui ilmu filologi atau ilmu yang membahas manuskrip atau tulisan tangan. Ada yang berbahasa Arab, ada yang Arab Pegon, dan ada juga yang bahasa hanacaraka.
"Di Tuban ada seorang ulama namanya Maulana Ibrahim As-Samarkandi, keturunan Rasulullah yang disebut orang lokal Mbah Asmoro," terang Buya Arrazy Hasyim.
Mbah atau Kiai Asmoro nama aslinya adalah Sayyid Ibrahim As-Samarkandi, lama tinggal di Gujarat dan berasal dari Samarkand Uzbekistan. Beliau keturunan ulama-ulama dzuriat Rasulullah di Yaman.