Network
PORTAL MAJALENGKA – Sunan Gunung Jati atau syekh Syarif Hidayatullah merupakan salah satu keturunan dari prabu Siliwangi, yang lahir dari Syarifah Mudaim.
Sebagai keturunan raja, Sunan Gunung Jati dibekali berbagai macam ilmu pengetahuan, baik agama maupun pemerintahan.
Tugas dakwah yang dibawa Sunan Gunung Jati, tidak mudah karena saat itu masyarakat masih banyak yang menganut ajaran nenek moyang. Menyembah berhala dan tidak mengenal syariat Tuhan.
Baca Juga: CATATAN PENJELAJAH PORTUGIS Menggambarkan Kebesaran Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi
Sunan Gunung Jati yang menghabiskan masa kecilnya di Mesir, tempat di mana ayahnya dilahirkan membuat Sunan Gunung Jati sangat begitu pandai dalam masalah agama dan cara menyampaikannya.
Dalam salah satu versi sejarah menyebutkan, saat sunan Gunung Jati melakukan perjalanan untuk berdakwah, beliau bertemu dengan masyarakat di salah satu desa yang saat itu mengalami kekeringan dan sudah berusaha sekuat tenaga agar bisa menemukan sumber mata air.
Bukan hanya kekeringan, desa tersebut juga mengalami wabah penyakit, hama yang menyerang tanaman sehingga membuat masyarakat gagal panen.
Saat Sunan Gunung Jati kebetulan lewat dan menanyakan apa yang sedang terjadi, masyarakat desa tersebut malah menduga bahwa sunan Gunung Jati adalah utusan sang Dewata untuk menyelamatkan mereka.
Lantas, sunan Gunung Jati menjawab bahwa dirinya bukan utusan Dewata melainkan seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan dakwah. Sontak, masyarakat terkejut dan berkata kepada semua yang ada, bahwa orang ini bukan utusan Dewata.
Mereka lantas menanyakan kepada sunan Gunung Jati, apa yang harus kami lakukan agar bisa menemukan mata air. Sunan Gunung Jati menjawab, mintalah kepada Allah dengan cara berdoa niscaya Allah akan mengabulkan permintaan kalian.
Masyarakat desa tersebut yang menyembah berhala tentu tidak mengenal siapa Allah. Sehingga mereka menjawab kami tidak mengenal Allah, tapi kami sudah berdoa dengan melakukan berbagai macam ritual dan sesajen namun belum juga kami mendapatkan apa yang kami inginkan.
Sunan Gunung Jati menjawab dengan tegas mintalah kepada Allah jangan kepada selain Allah. Karena mereka belum mengenal syariat Islam, mereka berkata, baiklah. Kalau kisanak mampu membuktikan semua itu, kami akan patuh dan tunduk pada perintah kisanak.
Dengan pertolongan dari Allah sunan Gunung Jati berdoa, meminta kepada Allah agar diberikan sumber mata air untuk masyarakat desa tersebut.
Dan dengan kekuasaan Allah dengan tanpa diduga muncullah sumber mata air yang begitu besar di hadapan masyarakat desa tersebut, sehingga membuat mereka percaya terhadap apa yang disampaikan oleh sunan Gunung Jati.
Dan dengan hidayah dari Allah mereka semua iman dan ikut kepada sunan Gunung Jati.***
