Keberhasilan Arya Gumiringsing dalam mematahkan serangan Cirebon kemudian membuat penguasa Galuh merasa yakin mampu menaklukkan Cirebon.
Dengan demikian kemudian Raja Galuh Prabu Cakraningrat mengutus patihnya yang bernama Arya Kiban untuk menyerang dan menaklukkan Cirebon.
Dalam rencana penyerangan tersebut Patih Arya Kiban kemudian dibantu oleh beberapa pasukan dari kerajaan lain yang masih termasuk ke dalam kekuasaan Pajajaran.
Bersama panglima perang dan Pasukan gabungan Pajajaran Arya Kiban berangkat menuju Cirebon, yang bertujuan langsung menyerang ke pusat Keraton Cirebon.
Ketika Arya Kiban dengan pasukannya tiba di gerbang perbatasan, tentara Cirebon diperintahkan oleh Sunan Gunung Jati untuk mundur ke Keraton Pakungwati untuk menghindari serangan pasukan Arya Kiban.
Baca Juga: Pahala Shalat Tarawih di Malam Kedua Ramadhan, Bisa Menyelamatkan Orang Tau Dari Siksa Akhirat
Pasukan Cirebon mundur menuju keraton Pakungwati, dan seluruh pasukan Sunan Gunung Jati berkumpul di Keraton Pakungwati.
Setelah Arya Kiban mulai masuk ke pusat Keraton Cirebon ternyata pasukan Cirebon sudah siap dengan formasi perang.
Melihat itu kemudian Arya Kiban pun kaget ternyata mundurnya pasukan Cirebon di awal itu hanyalah taktik untuk mempersiapkan sebuah formasi perang.