Perang Saudara Kesultanan Cirebon dengan Banten, Sama-sama Keturunan Sunan Gunung Jati

5 April 2022, 09:00 WIB
Perang Saudara Kesultanan Cirebon dengan Banten, Sama-sama Keturunan Sunan Gunung Jati /Youtube

PORTAL MAJALENGKA - Dua kesultanan yang dipimpin oleh keturunan Sunan Gunung Jati akhirnya bentrok antara Kesultanan Cirebon dengan Banten.

Kedua kesultanan baik Cirebon maupun Banten, sama sama dipimpin oleh cucu dari Sunan Gunung Jati.

Akibat dari ulah dan ambisi Kerajaan Mataram dua kesultanan yang dipimpin keturunan Sunan Gunung Jati ini pun terlibat perang saudara.

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Bandung Menyita Harta Kekayaan Herry Wirawan Terdakwa Kasus Cabul, Disamping Hukuman Mati

Berawal dari ambisi Kesultanan Mataram atau penguasa Jawa pada saat itu untuk menguasai wilayah Sunda terutama Banten dan Sunda Kelapa atau Jakarta.

Dua tempat ini merupakan tempat yang strategis untuk bisa dikuasai sebab di dalamnya terdapat pelabuhan pelabuhan dagang.

Sebelumnya Mataram berhasil menguasai beberapa pelabuhan di wilayah timur Jawa, tidak bisa dipungkiri wilayah ini merupakan kawasan dagang yang sangat strategis.

Bahkan pada masa kerajaan Pajajaran merupakan pelabuhan dagang internasional.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Bagaimana Puasa Ramadhan Bagi Orang Muslim di Daerah Siangnya Panjang?

Secara historis wilayah Sunda Kelapa merupakan hak dari kekuasaan wilayah Banten setelah runtuhnya tahta kerajaan Pajajaran.

Kesultanan Mataram yang kala itu diperintah oleh Amangkurat 1 dan Cirebon dipimpin oleh Panembahan Giri Laya yang merupakan menantu dari Amangkurat 1.

Cirebon yang merupakan kerajaan dan wilayah yang berdaulat namun dalam kenyataannya Cirebon tidak bisa lepas dari bayang-bayang Mataram.

Baca Juga: Sholat Tahajud di Bulan Ramadhan Boleh atau Tidak? Ustadz Abdul Somad Menjawab

Dengan kata lain Cirebon tunduk patuh kepada Mataram, bisa jadi ini dikarenakan sang raja Cirebon merupakan menantu dari Sultan Mataram.

Mungkin ini salah satu siasat politik atas nama kerjasama yang dibangun oleh Mataram dan Cirebon.

Di sisi lain Banten yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Abdul Mufakir sudah mulai curiga atas ambisi dari Mataram yang ingin menaklukan Banten.

Melihat kekuasaan di Jawa yang semakin kuat dan mulai meluas ke wilayah barat yang tidak mungkin akan sangat membahayakan Kerajaan Banten.

Baca Juga: Ceramah Singkat Kultum Ramadhan 1443 H atau 2022 M: Memilih Kalimat Terbaik Sebelum Diucapkan

Sultan Abdul mufakir segera memperkuat pasukan perang dan armada laut untuk menjaga wilayah Banten dari serangan serangan pasukan Mataram.

Di bawah kepemimpinan Sultan Abdul Mufakir Banten merupakan wilayah yang sangat maju dan memiliki armada perang yang sangat kuat.

Sultan Abdul Mufakir juga melakukan hubungan diplomatik dengan pihak luar di antaranya dengan kerajaan Inggris dan Mekkah.

Percobaan penaklukan Banten oleh Kesultanan Mataram dibawah Amangkurat 1 dilakukan dengan berbagai cara namun Mataram tidak menampakan diri atas rencana itu.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Kata Ustadz Adi Hidayat, Siapkan Mulai Awal Ramadhan

Salah satu caranya Mataram memakai cara dengan menekan Cirebon melalui Panembahan Giri Laya yang kala itu sebagai raja Cirebon.

Panembahan Giri Laya membujuk Banten agar tunduk pada kekuasaan Mataram.

Raja Mataram Amangkurat 1 memanfaatkan kewibawaan Cirebon sebagai simbol orang tuanya Banten.

Dengan harapan Banten mau menuruti kehendak Cirebon untuk takluk dibawah kekuasaan Mataram.

Baca Juga: Keutamaan Sahur, Keberkahan dan Manfaatnya. Ini Penjelasannya

Sementara itu Panembahan Giri Laya rupanya merasa setengah hati dalam melakukan tugas dari Mataram untuk menaklukkan Kerajaan Banten.

Sebab Banten tidak lain merupakan saudara sendiri, sama-sama keturunan Sunan Gunung Jati.

Panembahan Giri Laya berada dalam kondisi seperti Buah Simalakama saat itu, Bagaimana kisah selanjutnya apakah Cirebon mau berperang dengan Banten ataukah tidak?. Akan kita tuliskan dalam artikel selanjutnya.***

Disclaimer: Sejarah dipastikan memiliki banyak versi dalam penuturannya, dan Ki hanya menuturkan kisah dari sumber yang kami dapatkan.

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Bujang Gotri

Tags

Terkini

Terpopuler