Perbaikan Jalan Tol Cipali KM 122 Diperkirakan Sampai 1,5 Bulan

9 Februari 2021, 20:10 WIB
Amblesan Badan Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) KM 122 Arah Jakarta /Sat PJR Ditlantas Polda Jabar

PORTAL MAJALENGKA -  Jalur Tol Cipali KM 122 arah Cirebon ke Jakarta tidak bisa dilalui kendaraan karena ambles.

PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengatakan, akan segera membuat lajur darurat di titik Tol Cipali KM 122 yang ambles untuk mengantisipasi beban kendaraan yang melintas.

Setelah dilakukan peninjauan oleh petugas, Perbaikan jalan yang ambles di Tol Cipali  KM 122 diperkirakan memakan waktu 1,5 bulan.

Agar tetap dapat dilewati pengendara, petugas membuat skema lawan arah untuk kendaraan yang melintas di Tol Cipali. 

Baca Juga: Korban Banjir di Indramayu Dapat Layanan Dukungan Psikososial, Ini Manfaatnya

Meski jalan amblas di Tol Cipali. tersebut masih bisa dilalui, namun pengendara diimbau untuk tetap waspada mengingat cuaca masih belum stabil.

"Perbaikan jalan diperkirakan memakan waktu satu setengah bulan," kata Direktur Operasi ASTRA Tol Cipali Agung Prasetyo melalui pesan tertulis yang diterima di Cirebon, Selasa.

Menurut Agung, setelah terjadi adanya jalan yang ambles, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kontraktor untuk perbaikan.

Baca Juga: Pemberian Status JC Kasus ASABRI, LPSK: UU No 31/2014 Sebaiknya Menjadi Rujukan Aparat Penegak Hukum

Namun setelah peninjauan lokasi di KM 122+400, maka perbaikan membutuhkan waktu cukup lama, sehingga pihak tol Cipali membuka lajur sementara di bahu jalan agar bisa mengurangi beban lalu lintas.

"Untuk mengurangi beban lalu lintas, akan dibangun lajur sementara di median, diperkirakan memakan waktu sampai 10 hari," tuturnya.

Agung mengatakan untuk panjang jalan yang ambles yaitu sekitar 40 meter dan pertama kali ditemukan adanya retakan di daerah tersebut pada 8 Februari 2021 sekitar pukul 16.00 WIB. 

Baca Juga: Jalur Tol Cipali KM 122 dari Cirebon ke Jakarta Amblas, Petugas Berlakukan Lawan Arah

Akan tetapi dengan intensitas dan curah hujan tinggi mengakibatkan banyak volume air yang masuk melalui retakan dan ditambah dengan kendaraan berat yang melintas untuk menghindari banjir di jalur Pantura.

"Sehingga keretakan bertambah besar hingga jalan tidak bisa dilewati kendaraan," katanya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler