Meskipun Tidak Ada Bukti Ilmiah, Tapi Beberapa Alasan Ini Cukup Logis Menyebut Majalengka Kota Angin

- 6 September 2020, 11:43 WIB
Prakirawan BMKG Kertajati, Ahmad Faa Iziyn, menunjukan alat pemantau kelembaban udara, Kamis 3 September 2020
Prakirawan BMKG Kertajati, Ahmad Faa Iziyn, menunjukan alat pemantau kelembaban udara, Kamis 3 September 2020 /Portal Majalengka/Andra Adyatama

Sempat terhalang oleh puncak Ciremai, angin kemudian berembus kencang saat melewati puncak gunung tertinggi di Jawa Barat itu.

Selain itu, Faktor angin dari timuran (Australia), ketika menuju ke  Majalengka, lewat Ciremai. Di kalangan masyarakat, angin ini disebut juga angin kumbang.

Baca Juga: Berkunjung ke Majalengka, Jangan Lupa Datang ke 9 Tempat wisata ini!

Bulan Agustus merupakan saat-saat ketika kecepatan angin di Kabupaten Majalengka berada di angka maksimal.

Dari data yang ada, dalam 10 tahun terakhir, tahun ini merupakan tahun dengan kecepatan angin yang paling tinggi. Kecepatan angin maksimal biasanya terjadi pada bulan Agustus.

Angin kencang yang ada di Kabupaten Majalengka dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara yg cukup signifikan antara di wilayah utara Indonesia dengan wilayah selatan Indonesia dan didukung oleh faktor lokal adanya gunung Ciremai, sehingga terjadi peningkatan kecepatan angin dibandingkan hari-hari sebelumnya, hal ini terjadi hampir merata di wilayah Ciayumajakuning.

Baca Juga: Jamsostek Coret 1,6 Juta Penerima BLT Rp 600 Ribu, Cek Nama Anda Disini!

4. Angin Majalengka disebut Juga Angin "Ngagelebug"

Orang Majalengka sendiri suka mengistilahkan angin di Majalengka dengan angin ngagelebug (hembusan kencang), karena saking kuatnya dan tidak mengenal musim.

Kalau yang belum percaya, silahkan datang ke  Majalengka, rasakan anginnya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x