Wilayah perkampungan yang pertama-tama dihuni oleh Embah Buyut Santri dan pengikutnya adalah di sebelah ujung barat Balida disebut “Tari kolot” yaitu arti dari desa pertama/paling tua.
Kemudian Embah Buyut Santri mengadakan musyawarah dengan para tokoh dan sesepuh untuk mendirikan suatu Pemerintahan Desa.
Yang pertama di tunjuk oleh Embah Buyut Santri untuk di angkat menjadi Pimpinan atau Kepala Desa yaitu Raden Saenudin.
2. Raden Saenudin (Jaya Laksana)
Raden Saenudin merupakan kuwu / kepala desa pertama di Desa Balida yang berasal dari Cikasarung. Selama di pimpin oleh Raden saenudin penduduk desa merasa aman, damai dan sejahtera, segala pembangunan dilaksanakan secara gotong royong.
Keistimewaan Raden Saenudin, diantaranya :
– Berhasil Mengantarkan Seba/Upeti ke Kerajaan Cirebon
Di saat itu Pemerintahan desa termasuk desa balida, sesuai aturan yang berlaku setiap tahunya harus memberikan seba atau Upeti ke Cirebon.
Dengan hasil musyawarah untuk memberikan seba tiap tahunya disuruh suatu utusan, tetapi setiap utusan yang dikirim ke cirebon orang tersebut selalu tidak kembali lagi dikarenakan di tembak oleh Belanda.
Baca Juga: Dihadapan Andika Perkasa, Ridwan Kamil Curhat Penanggulangan Covid-19