Pelarian Patih Yudipati, dan Asal Mula Desa Balida Kecamatan Dawuan

- 23 Agustus 2020, 08:23 WIB
Pemdes Balida menggelar Istigosah memperingati berdirinya desa Balida kecamatan Dawuan
Pemdes Balida menggelar Istigosah memperingati berdirinya desa Balida kecamatan Dawuan /Aay Iryando SIP/Kades Balida/

Pada waktu itu status beliau adalah seorang janda, kedatanganya ke Desa Balida meminta perlindungan kepada Embah Buyut Santri yang akhirnya bergabung bersama membangun Desa Balida dari berbagai bidang.

Nyi Rangda Kasih sebelum datang ke Desa Balida beliau pernah dipersunting oleh Arya Bana yaitu Patih dari kerajaan Wanagiri yang dirajai oleh ayahnya.

Tetapi karena perangainya dari patih tersebut yang kurang disenangi dan karena kawinya juga akibat dipaksa oleh orang tuanya, akhirnya Nyi Rangda Kasih memutuskan untuk pisah atau menjadi janda (“Rangda” dalam bahasa sunda). 

Kontes Sayembara Nyi Rangda Kasih

Karena kecantikan yang luar biasa dan kepiawaianya tersebut maka tak heran kalau banyak orang yang terpesona dan tergila-gila olehnya.

Maka Nyi Mas Inten Sari Ratna Kuning pernah menjadi kontestan yang disayembarakan di wilayah Pangadegan dengan panitia sayembara Embah Buyut Santri dan Embah Buyut Mirat yang berasal dari Leuwimunding ( dan makamnya terletak di sebelah kanan makam Embah Buyut Santri ).

Dengan menyebarnya informasi sayembara tersebut maka banyaklah orang yang ikut mendaftarkan diri, terjadilah adu kesaktian antara para jawara, tokoh persilatan dan orang-orang sakti yang akhirnya di menangkan oleh  ”Raden Arya”.

Walaupun pemenang sayembara adalah Raden Arya, namun Nyi Rangda Kasih berjanji untuk Kawin bathin saja kepada Raden Arya.

Raden Arya adalah keponakan Embah Buyut Mirat yang dikenal dengan sebutan Embah Buyut Bungsu.

Setelah lamanya ± 5 tahun beliau mengabdikan diri di wilayah Desa Balida, akhirnya Nyi Rangda Kasih pamit undur diri kepada Embah Buyut Santri untuk kembali ke Cirebon.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah