Pelarian Patih Yudipati, dan Asal Mula Desa Balida Kecamatan Dawuan

- 23 Agustus 2020, 08:23 WIB
Pemdes Balida menggelar Istigosah memperingati berdirinya desa Balida kecamatan Dawuan
Pemdes Balida menggelar Istigosah memperingati berdirinya desa Balida kecamatan Dawuan /Aay Iryando SIP/Kades Balida/

Sekitar satu wilayah kecamatan pada saat itu yang mengambil padi di gudang tersebut, tetapi aneh sekali padi di gudang tersebut tidak habis malah masih tersisa banyak.

Begitulah perjuangan Embah Buyut Santri dan Raden Saenudin (Jaya Laksana) di Desa Balida, yang begitu bijak dan perhatian terhadap masyarakatnya.

Kemudian setelah meninggal beliau Embah Buyut Santri di makamkan di Blok Jum’at (Makam Kramat Embah Buyut Santri) dan Raden Saenudin / Jaya Laksana di makamkan di Blok Senin Desa Balida.

Di makam keramat tersebut saat ini selalu ada yang menziarahi dari berbagai kalangan atau wilayah.

3. Embah Buyut Rangda (Nyi Rangda Kasih)

Pada tahun 1829 Masehi ke Desa Balida kedatangan tamu dari Cirebon bernama Nyi Mas Inten Sari Ratna Kuning atau lebih dikenal dengan sebutan nyi Rangda Kasih.

Beliau adalah seorang ksatria perempuan yang cantik rupawan sengaja melarikan diri dari Cirebon menuju Desa Balida.

Pahlawan yang benci terhadap Pemerintahan Belanda dengan politik adu domba serta segala bentuk penindasan dan kekejamanya kepada masyarakat.

Nyi Mas Inten Sari Ratna Kuning adalah puteri dari kerajaan Wanagiri yang memerintah di wilayah Palimanan Cirebon bernama Tanudara dan ibunya berasal dari Jamblang Cirebon bernama Nyi Mas Pulung Sari.

Nyi Rangda Kasih adalah seorang Perempuan yang cantik jelita, tubuhnya molek, budi pekertinya baik selalu kasih sayang terhadap sesama, tutur katanya yang sopan dan lemah lembut.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah